Judul :
Perbedaan Individual
Nama :
Dara Intan Noersaif
NPM : 1206208132
Pengarang :
Evita E.Singgih
Data Publikasi : Buku Ajar II MPKT A
Setiap manusia adalah unik. Tidak
ada orang yang benar-benar sama, sepasang kembar sekali pun. Perbedaan-perbedaan
membawa pada keaneka ragaman cara dalam memandang sesuatu, dalam bertindak pada
berbagai situasi, dalam menentukan sasaran, dalam menilai dan lain sebagainya. Dalam
hidup berkelompok manusia saling berinteraksi dan interaksi ini akan menjadi
lebih efektif bila kita memahami diri kita sendiri dan orang yang kita hadapi.
Memahami diri adalah memahami ciri-ciri kepribadian yang akan mempengaruhi
sikap, kecenderungan, dan perilaku kita. Ada berbagai teori kepribadian yang
berusaha membantu kita memahami keanekaragaman individu. Salah satunya adalah
teori kepribadian Myers-Briggs.
Teori kepribadian Myers-Brigs
merupakan hasil pemikiran sepasang psikolog, ibu dan anak, yaitu Katherine
Briggs dan Isabella Myers Briggs. Mereka mengembangkan sebuah Model yang
disebut Myers-Briggs Type Indicator (MBTI®), yang dikembangkan berdasarkan
teori kepribadian Carl Jung. Melalui penelitian yang panjang serta
penyempurnaan berkala, Myers dan Briggs membangun sebuah instrument tes MBTI
(Myers Briggs Type Indicator) yang mengukur tipe psikologi seseorang. MBTI ini
mengidentifikasi dan mengkategorisasi kecenderungan perilaku individu dalam
empat demensi, yaitu
1. (E) Ekstraversion / Introversion (I)
2. (S) Sensing / Intuition (N)
3. (T) Thinking / Feeling (F)
4. (J) Judging /
Perceiving (P)
Berdasarkan skala empat demensi ini
ini mereka mengelompokkan enambelas tipe kepribadian, dan setiap orang masuk
dalam salah satu kategori tersebut. Sistem Tipe dari pengukuran ini didasarkan
atas empat aspek dasar dari kepribadian manusia. Keempat dimensi ini tidak
merupakan sesuatu yang mutlak (yang ini atau yang itu), melainkan
mengestimasikan suatu titik dalam sebuah garis kontinum. Misalnya seberapa
individu lebih ekstravert daripada introvert. Oleh karena itu sebaiknya fokus
dalam mempelajari dan menganalisis tipe kepribadian kita maupun orang lain,
hendaknya jangan hanya melihat pada satu tipe secara terisolasi, seperti hanya
mempelajari tipe extravert saja, melainkan pelajari juga lawannya (introvert).
{
Empat Dimensi Tipe Kepribadian
(E) Extraversion/Introversion (I) membahas mengenai bagaimana
individu berinteraksi dengan dunia dan darimana asal energy yang dimilikinya.
Seorang dengan tipe Extravert lebih tertarik dengan objek di luar dirinya.
Umumnya mereka senang bergaul, bekerja dalam kelompok, dan berada dalam
keramaian. Sebaliknya, seorang yang introvert lebih tertarik melakukan
kegiatan-kegiatannya sendiri dalam ketenangan. Tetapi sebagaimana orang
ekstravert mampu bekerja sendiri, maka orang-orang introvert walaupun lebih
suka sendiri, bisa saja mempunyai kemampuan kerjasama yang baik.
(S) Sensing/Intuition (N) membicarakan
mengenai jenis informasi yang mudah ditangkap oleh seseorang. Ada orang yang
lebih mudah menangkap informasi melalui panca inderanya, ada yang lebih
tertarik pada arti, hubungan-hubungan, dan kemungkinan berdasarkan fakta,
ketimbang fakta-faktanya sendiri. Sebaliknya seorang intuitif cepat menangkap
makna dari sebuah fakta, namun harus hati-hati saat menangkap fakta dengan
inderanya, karena kurang jeli dan kadang-kadang keliru.
(T) Thinking / Feeling (F) berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Individu yang memiliki kecenderungan thinking biasa disebut Thinkers,
mereka biasa berpikir panjang sebelum mengambil keputusan. Benar salahnya, baik
buruknya, aturan-aturannya, semua dianalisis dengan cermat. Setelah pasti, baru
menetapkan keputusannya. Ini berbeda dengan mereka yang memiliki kecenderungan Feeling.
Individu yang cenderung feeling disebut Feelers, dan mereka
sangat peka terhadap perasaan orang lain.
(J) Judging / Perceiving (P) membahas
mengenai gaya hidup. Ada orang yang lebih suka hidup dengan cara yang teratur,
ada pula yang lebih spontan. Mereka cenderung hidup secara teratur dan lebih
suka bila kehidupannya terstruktur dengan jelas. Mereka senang mengambil
keputusan. Judgers mencari keteraturan dan senang mengendalikan hidupnya,
sedangkan mereka yang memiliki kecenderungan perceiving lebih suka hidup
secara spontan dan lebih menyukai kehidupan yang luwes. Mereka menyukai berbagai
kemungkinan, dan lebih suka mencari apa makna dari kehidupan daripada
mengendalikannya.
{ Temperamen
Temperamen dapat dijelaskan sebagai
sebuah pola dariperilaku karakteristik yang merefleksikan
kecenderungan-kecenderungan alamiah dari individu (Baron, 1998). Temperamen
akan berdampak pada bagaimana individu melihat dunia, apa nilai dan
keyakinannya, bagaimana pikiran, tindakan dan perasaannya. Individu-individu
dengan temperamen yang sama memiliki nilai utama yang sama, dan mereka memiliki
banyak karakteristik yang sama. Karena temperamen merupakan bawaan, bukan
dipelajari, maka tindakan dan perilaku konsisten sudah tampak sejak individu
masih sangat muda. Dengan menetapkan mana ciri dominan dari masing-masing
dimensi, akan didapatkan tipe temperamen dari individu, Ada 16 kombinasi, yaitu
ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ
ESTP ISTP ESFP ISFP
ENFJ INFJ ENFP INFP
ENTJ INTJ ENTP INTP
Keenambelas tipe ini memiliki ciri
yang berbeda satu sama lain, namun berdasarkan penelitian bertahun-tahun pada
berbagai budaya, David Keirsey (Tieger dan Barron-Tieger, 2001) berhasil
mengelompokkan tipe-tipe dari Myers-Briggs ke dalam empat temperamen yang
berbeda. Temperamen adalah gaya berperilaku, cara dan karakteristik yang
ditampilkan oleh individu dalam merespon (King, 2011). Temperamen dapat juga
diartikan sebagai sifat kepribadian yang dapat diamati.
Berdasarkan model MBTI, David
Keirsey membagi empat kelompok temperamen dan dalam tiap temperamen terdapat
empat tipe yang berbeda, namun keempatnya memiliki beberapa persamaan. Penting
diingat bahwa keempat temperamen ini tidak sekedar merupakan penggabungan dari
masing-masing karakteristik MBTI, tetapi merupakan hasil interaksi dari dua
dimensi dasar dari perilaku manusia: komunikasi, perilaku, kata-kata dan niat,
atau tegasnya, apa yang dikatakan individu dan apa yang dilakukannya. Keempat
Temperamen tersebut diberikan nama yang disarikan dari kesamaannya. Penamaan
keempat kelompok berdasarkan temperamen adalah sebagaimana disebutkan berikuti
ini.
Guardians/Tradisionalists (SJ): ESTJ
ISTJ ESFJ ISFJ
Artisans/Experiencers (SP): ESTP ISTP
ESFP ISFP
Idealists (NF): ENFJ INFJ ENFP INFP
Rationals/Conceptualizers
(NT): ENTJ INTJ ENTP INTP
Pembimbing/Tradisionalis (Sensing Judgers) adalah orang-orang yang
paling tradisional dari empat kelompok temperamen Keirsey. Mereka sangat
menghargai hukum dan keteraturan, jaminan, sopan santun, aturan, serta mudah
menyesuaikan diri. Mereka didorong oleh motivasi untuk melayani kebutuhan
masyarakat. Pembimbing/Tradisionalis menghormati otoritas, hirarki, dan garis
komando, serta memiliki nilai-nilai yang konservatif. Mereka terikat pada rasa
tanggungjawab dan selalu berusaha untuk melakukan hal yang benar. Ini membuat
mereka menjadi orang-orang yang dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan tentu
saja, orang yang bertanggungjawab.
Sensors berkonsentrasi pada apa yang
dilihat, didengar, diraba, dicium dan dikecap dan percaya pada apa yang dapat
diukur serta dicatat. Perceivers terbuka pada berbagai kemungkinan dan suka
hidup secara luwes. Bila digabung, kedua preferensi ini menghasilkan “Sensing
Perceiver,” sebuah tipe individu yang responsive dan spontan, yang disebut
temperamen Artis/Experiencers.” Karena Artis/Experiencers menghargai kebebasan
dan spontanitas, mereka jarang menyukai aktivitas atau situasi yang terlalu
terstruktur atau terlalu banyak aturan. Mereka cenderung senang menyerempet
bahaya (risk-taker), mudah menuesuaikan diri, easy-going, dan
pragmatis. Mereka mengagumi pertunjukan keterampilan di segala bidang atau
disiplin. Banyak (tapi tidak semua) Artis/Experiencers adalah orang-orang yang
senang hidup di „ujung tanduk.‟
Kaum Intuitif adalah orang-orang
yang tertarik pada arti, hubungan dan kemungkinan-kemungkinan, dan Feelers cenderung
membuat keputusan berdasarkan nilai pribadi. Bila digabung, kedua preferensi
ini menghasilkan “Intuitive Feeler”, tipe yang peduli akan tumbuh
kembang orang lain dan memahami dirinya maupun orang lain. Mereka biasa disebut
sebagai Idealis. Idealis adalah tipe yang paling filosofis spiritual. Seolah-olah
mereka terus-menerus dalam pencarian arti kehidupan.
Intuitive cenderung mencari arti
dari segala sesuatu dan fokus pada implikasinya, sedangkan Thinkers mengambil
keputusan secara impersonal dan logis. Bila disatukan, kedua preferensi ini
menghasilkan “Intuitive Thinker,” sebuah tipe yang intelektual dan kompeten,
yang disebut “Rasional/Konseptualis.” Mereka adalah yang paling mandiri dari
keempat temperamen Keirsey, didorong oleh keinginan mendapatkan pengetahuan dan
menetapkan standar yang tinggi sekali bagi dirinya maupun orang lain. Secara
alami Rasional/Konseptualis penuh rasa ingin tahu. Mereka biasanya dapat
melihat berbagai segi mengenai suatu argument atau isu. Rasional/Konseptualis
unggul dalam melihat berbagai kemungkinan, memahami kompleksitas, serta
merancang solusi pada masalah riil maupun hipotetis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar