Senin, 18 Maret 2013

Perbedaan Individual


Judul               :  Perbedaan Individual
Nama               : Dara Intan Noersaif
NPM               : 1206208132
Pengarang       : Evita E.Singgih
Data Publikasi : Buku Ajar II MPKT A

            Setiap manusia adalah unik. Tidak ada orang yang benar-benar sama, sepasang kembar sekali pun. Perbedaan-perbedaan membawa pada keaneka ragaman cara dalam memandang sesuatu, dalam bertindak pada berbagai situasi, dalam menentukan sasaran, dalam menilai dan lain sebagainya. Dalam hidup berkelompok manusia saling berinteraksi dan interaksi ini akan menjadi lebih efektif bila kita memahami diri kita sendiri dan orang yang kita hadapi. Memahami diri adalah memahami ciri-ciri kepribadian yang akan mempengaruhi sikap, kecenderungan, dan perilaku kita. Ada berbagai teori kepribadian yang berusaha membantu kita memahami keanekaragaman individu. Salah satunya adalah teori kepribadian Myers-Briggs.
            Teori kepribadian Myers-Brigs merupakan hasil pemikiran sepasang psikolog, ibu dan anak, yaitu Katherine Briggs dan Isabella Myers Briggs. Mereka mengembangkan sebuah Model yang disebut Myers-Briggs Type Indicator (MBTI®), yang dikembangkan berdasarkan teori kepribadian Carl Jung. Melalui penelitian yang panjang serta penyempurnaan berkala, Myers dan Briggs membangun sebuah instrument tes MBTI (Myers Briggs Type Indicator) yang mengukur tipe psikologi seseorang. MBTI ini mengidentifikasi dan mengkategorisasi kecenderungan perilaku individu dalam empat demensi, yaitu
1. (E) Ekstraversion / Introversion (I)
2. (S) Sensing / Intuition (N)
3. (T) Thinking / Feeling (F)
4. (J) Judging / Perceiving (P)
            Berdasarkan skala empat demensi ini ini mereka mengelompokkan enambelas tipe kepribadian, dan setiap orang masuk dalam salah satu kategori tersebut. Sistem Tipe dari pengukuran ini didasarkan atas empat aspek dasar dari kepribadian manusia. Keempat dimensi ini tidak merupakan sesuatu yang mutlak (yang ini atau yang itu), melainkan mengestimasikan suatu titik dalam sebuah garis kontinum. Misalnya seberapa individu lebih ekstravert daripada introvert. Oleh karena itu sebaiknya fokus dalam mempelajari dan menganalisis tipe kepribadian kita maupun orang lain, hendaknya jangan hanya melihat pada satu tipe secara terisolasi, seperti hanya mempelajari tipe extravert saja, melainkan pelajari juga lawannya (introvert).

{  Empat Dimensi Tipe Kepribadian
            (E) Extraversion/Introversion (I) membahas mengenai bagaimana individu berinteraksi dengan dunia dan darimana asal energy yang dimilikinya. Seorang dengan tipe Extravert lebih tertarik dengan objek di luar dirinya. Umumnya mereka senang bergaul, bekerja dalam kelompok, dan berada dalam keramaian. Sebaliknya, seorang yang introvert lebih tertarik melakukan kegiatan-kegiatannya sendiri dalam ketenangan. Tetapi sebagaimana orang ekstravert mampu bekerja sendiri, maka orang-orang introvert walaupun lebih suka sendiri, bisa saja mempunyai kemampuan kerjasama yang baik.
            (S) Sensing/Intuition (N) membicarakan mengenai jenis informasi yang mudah ditangkap oleh seseorang. Ada orang yang lebih mudah menangkap informasi melalui panca inderanya, ada yang lebih tertarik pada arti, hubungan-hubungan, dan kemungkinan berdasarkan fakta, ketimbang fakta-faktanya sendiri. Sebaliknya seorang intuitif cepat menangkap makna dari sebuah fakta, namun harus hati-hati saat menangkap fakta dengan inderanya, karena kurang jeli dan kadang-kadang keliru.
            (T) Thinking / Feeling (F) berkaitan dengan pengambilan keputusan. Individu yang memiliki kecenderungan thinking biasa disebut Thinkers, mereka biasa berpikir panjang sebelum mengambil keputusan. Benar salahnya, baik buruknya, aturan-aturannya, semua dianalisis dengan cermat. Setelah pasti, baru menetapkan keputusannya. Ini berbeda dengan mereka yang memiliki kecenderungan Feeling. Individu yang cenderung feeling disebut Feelers, dan mereka sangat peka terhadap perasaan orang lain.
            (J) Judging / Perceiving (P) membahas mengenai gaya hidup. Ada orang yang lebih suka hidup dengan cara yang teratur, ada pula yang lebih spontan. Mereka cenderung hidup secara teratur dan lebih suka bila kehidupannya terstruktur dengan jelas. Mereka senang mengambil keputusan. Judgers mencari keteraturan dan senang mengendalikan hidupnya, sedangkan mereka yang memiliki kecenderungan perceiving lebih suka hidup secara spontan dan lebih menyukai kehidupan yang luwes. Mereka menyukai berbagai kemungkinan, dan lebih suka mencari apa makna dari kehidupan daripada mengendalikannya.

{  Temperamen
            Temperamen dapat dijelaskan sebagai sebuah pola dariperilaku karakteristik yang merefleksikan kecenderungan-kecenderungan alamiah dari individu (Baron, 1998). Temperamen akan berdampak pada bagaimana individu melihat dunia, apa nilai dan keyakinannya, bagaimana pikiran, tindakan dan perasaannya. Individu-individu dengan temperamen yang sama memiliki nilai utama yang sama, dan mereka memiliki banyak karakteristik yang sama. Karena temperamen merupakan bawaan, bukan dipelajari, maka tindakan dan perilaku konsisten sudah tampak sejak individu masih sangat muda. Dengan menetapkan mana ciri dominan dari masing-masing dimensi, akan didapatkan tipe temperamen dari individu, Ada 16 kombinasi, yaitu
ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ
ESTP ISTP ESFP ISFP
ENFJ INFJ ENFP INFP
ENTJ INTJ ENTP INTP
            Keenambelas tipe ini memiliki ciri yang berbeda satu sama lain, namun berdasarkan penelitian bertahun-tahun pada berbagai budaya, David Keirsey (Tieger dan Barron-Tieger, 2001) berhasil mengelompokkan tipe-tipe dari Myers-Briggs ke dalam empat temperamen yang berbeda. Temperamen adalah gaya berperilaku, cara dan karakteristik yang ditampilkan oleh individu dalam merespon (King, 2011). Temperamen dapat juga diartikan sebagai sifat kepribadian yang dapat diamati.
            Berdasarkan model MBTI, David Keirsey membagi empat kelompok temperamen dan dalam tiap temperamen terdapat empat tipe yang berbeda, namun keempatnya memiliki beberapa persamaan. Penting diingat bahwa keempat temperamen ini tidak sekedar merupakan penggabungan dari masing-masing karakteristik MBTI, tetapi merupakan hasil interaksi dari dua dimensi dasar dari perilaku manusia: komunikasi, perilaku, kata-kata dan niat, atau tegasnya, apa yang dikatakan individu dan apa yang dilakukannya. Keempat Temperamen tersebut diberikan nama yang disarikan dari kesamaannya. Penamaan keempat kelompok berdasarkan temperamen adalah sebagaimana disebutkan berikuti ini.
Guardians/Tradisionalists (SJ): ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ
Artisans/Experiencers (SP): ESTP ISTP ESFP ISFP
Idealists (NF): ENFJ INFJ ENFP INFP
Rationals/Conceptualizers (NT): ENTJ INTJ ENTP INTP
            Pembimbing/Tradisionalis (Sensing Judgers) adalah orang-orang yang paling tradisional dari empat kelompok temperamen Keirsey. Mereka sangat menghargai hukum dan keteraturan, jaminan, sopan santun, aturan, serta mudah menyesuaikan diri. Mereka didorong oleh motivasi untuk melayani kebutuhan masyarakat. Pembimbing/Tradisionalis menghormati otoritas, hirarki, dan garis komando, serta memiliki nilai-nilai yang konservatif. Mereka terikat pada rasa tanggungjawab dan selalu berusaha untuk melakukan hal yang benar. Ini membuat mereka menjadi orang-orang yang dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan tentu saja, orang yang bertanggungjawab.
            Sensors berkonsentrasi pada apa yang dilihat, didengar, diraba, dicium dan dikecap dan percaya pada apa yang dapat diukur serta dicatat. Perceivers terbuka pada berbagai kemungkinan dan suka hidup secara luwes. Bila digabung, kedua preferensi ini menghasilkan “Sensing Perceiver,” sebuah tipe individu yang responsive dan spontan, yang disebut temperamen Artis/Experiencers.” Karena Artis/Experiencers menghargai kebebasan dan spontanitas, mereka jarang menyukai aktivitas atau situasi yang terlalu terstruktur atau terlalu banyak aturan. Mereka cenderung senang menyerempet bahaya (risk-taker), mudah menuesuaikan diri, easy-going, dan pragmatis. Mereka mengagumi pertunjukan keterampilan di segala bidang atau disiplin. Banyak (tapi tidak semua) Artis/Experiencers adalah orang-orang yang senang hidup di „ujung tanduk.‟
            Kaum Intuitif adalah orang-orang yang tertarik pada arti, hubungan dan kemungkinan-kemungkinan, dan Feelers cenderung membuat keputusan berdasarkan nilai pribadi. Bila digabung, kedua preferensi ini menghasilkan “Intuitive Feeler”, tipe yang peduli akan tumbuh kembang orang lain dan memahami dirinya maupun orang lain. Mereka biasa disebut sebagai Idealis. Idealis adalah tipe yang paling filosofis spiritual. Seolah-olah mereka terus-menerus dalam pencarian arti kehidupan.
            Intuitive cenderung mencari arti dari segala sesuatu dan fokus pada implikasinya, sedangkan Thinkers mengambil keputusan secara impersonal dan logis. Bila disatukan, kedua preferensi ini menghasilkan “Intuitive Thinker,” sebuah tipe yang intelektual dan kompeten, yang disebut “Rasional/Konseptualis.” Mereka adalah yang paling mandiri dari keempat temperamen Keirsey, didorong oleh keinginan mendapatkan pengetahuan dan menetapkan standar yang tinggi sekali bagi dirinya maupun orang lain. Secara alami Rasional/Konseptualis penuh rasa ingin tahu. Mereka biasanya dapat melihat berbagai segi mengenai suatu argument atau isu. Rasional/Konseptualis unggul dalam melihat berbagai kemungkinan, memahami kompleksitas, serta merancang solusi pada masalah riil maupun hipotetis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© 2012 Aneuk Dara Template designed by BlogSpot Design - Ngetik Dot Com