Jumat, 22 April 2011

Always Together






When I fell, he helped me to wake up
When I'm sad, she provided me a shoulder
Laugh together, cry together
Together solve the problem of making us understand ..
Now you are part of my life
ya Allah, did I created from his rib?

Kamis, 21 April 2011

Senja di Ujung Banda (Part 3)

26 November, 08:00 pm
“Bun, buat apa pake kebaya gini?”
“Ada acara resepsi temen bunda”
“Tapi bajuku kok bagus gini bun? Beda sama punya bunda”
“Emang baju bunda jelek ya?”
“Gak bun, bunda cantik pake apapun”
          Kami bergegas menuju pantai, pantai yang dulu menjadi saksi bisu berakhirnya kisah kami. Suasana disini membuatku mengingat lagi kejadian yang susah payah kulupakan. Hari ini ditempat ini kami dulu memulai kisah kami dan disini pula tempat kami mengakhiri kisah kami.
“Yuk turun kak”
“Ntar aja bun, aku disini dulu”
          Kuhela nafas, tangis ini tak dapat lagi kubendung lagi. Tempat ini tempat kami menghabiskan akhir pekan selama 3 tahun.
“Andre..” ucapku lirih memandangi obor-obor yang ditata rapi.
          Kelopak bunga mawar bertaburan di jalan menuju panggung kecil yang dikelilingi lilin. Tapi tak kulihat orangtuaku dan tamu lain. Perlahan-lahan ku langkahkan kakiku menuju panggung kecil. Sesaat kemudian muncullah orangtuaku, adikku dan orangtua andre. Tak bisa kusembunyikan keterkrjutanku, lalu Andre datang membawa seikat mawar putih langsung menghampiriku.
“Would you marry me Clara?”
“Apa? Segampang itu Ndre?”
“Clara, aku minta maaf. Maaf, maaf, maaf”
“Kamu bisa bilang maaf setelah kamu tinggalin aku dan pergi sama Rina? Kamu kira aku gak tau sebenarnya kamu tuduh aku selingkuh sama Ryan itu untuk tutupin kedok kamu yang selingkuh sama Rina! Mungkin kalau aku terima kamu aku benar-benar GAK WARAS!”
“Tapi aku sayang kamu Ra, Aku cinta kamu”
“Kalau yang kamu bilang bener, kamu gak mungkin selingkuh! Dan kamu gak akan mesra-mesraan didepan aku”
“Ra.. please”
“Maaf aku gak bisa, I can’t love you again”
“Ra, aku mohon.. Aku mau kamu jadi istriku”
“Gak Ndre. Aku gak bisa mencintaimu lagi!”
“Aku butuh kamu Ra”
“Apa? Kamu butuh aku? Dulu siapa yang campakin aku? Kamu sadar gak apa yang kamu lakuin dulu? Kamu pasti sedang ngigau!”
“Ra.. Aku serius! Kamu udah mapan sekarang, kamu beda sama Clara yang dulu”
“Karna aku mapan makanya kamu gini? Jadi kamu mau memetik buah tanpa harus repot-repot menuai benih? Kemana kamu saat aku drop dulu?”
“Maaf Ra, aku gak maksud…”
“Cukup Ndre, aku muak dengan tingkahmu!”
“Ra aku mohon” ucap Andre berlutut sambil meraih tanganku”
Ku tepis tangan Andre dan berlari memeluk tante Fairus yang sedari tadi syok melihat pertengkaranku dan Andre.
“Tante maafin aku, aku gak bisa”
          Aku berlari menuju bibir pantai meninggalkan mereka yang terheran melihatku, ku campakkan high heel ku. Tangisku pecah lagi, aku mencintaimu Andre tapi Andre sekarang bukan Andre yang dulu. Kubiarkan air laut membasahi songket yang kukenakan, semilir angin membelaiku lembut. Bintang bertaburan seolh ingin mengobati hatiku yang terluka. Seandainya Andre tau apa yang aku lakukan untuk melupakannya, aku rela meninggalkan keluargaku untuk menghindarinya.
“Aku mencintaimu Ndre, tapi aku tak ingin kamu mencintaiku karna harta dan jabatanku”


Selesai..

Rabu, 13 April 2011

Senja Diujung Banda (Part 2)

Banda Aceh, 22 November 2010, 03.00 pm
“Bunda.. Assalamualaikum”
“Waalakumsalam”
“Happy birthday bun” ucapku sembari menyodorkan cake yang kubeli dibandara tadi dan mengecup pipi bunda.
“Aduh sayang, gak usah repot-repot gini kak”
“Gak papa bun, kapan lagi aku bisa gini. Ratih sama ayah mana bun?”
“Oh mereka ke distro nyari bajunya Ratih”
“Banyak yang berubah disini ya bun”
“Iya dong sayang, semenjak kamu pergi dan tsunami semuanya berubah total”
“Trus tante fai.. ah gak jadi deh bun”
“Andre dan keluarganya gak kena kok kak”
“Bun, aku capek.. aku istirahat ya bun”
Kupadangi dinding kamarku yang masih sama seperti dulu, kamar ini tak pernah berubah sejak kutinggalkan. Foto-foto kami dulu, boneka bugs bunny pemberiannya, bantal pink yang selalu setia menemaniku saat terlelap dulu dan baju couple bugs bunny yang kami beli saat valentine. Semuanya membangkitkan kenangan tentang kisah 7 tahun lalu. Terlalu banyak kenangan dikamar ini, kupejamkan mataku.
“Argh!! Kenangan itu lagi” ucapku sembari bngkit menghidupkan notebook.
          Apalagi yang bisa menghibur saat ini selain jejaring sosial, 15 pesan dan beberapa permintaan pertemanan. Semua pesan dari client dan dari adik leting saat kuliah dulu. Cuma 1 pesan yang menarik perhatianku, pesan dari sahabatku di SMP dulu.
Ryan Pratama
1 November 2010, 10:15 pm
Ra, susah banget ya hubungin kamu sekarang
Ciee.. orang penting nih
Kapan balik ke banda? kok balik hubungin aku ya

Tut…tut..tut..
“Halo.. ini Ryan?”
“ya, ini siapa?”
“Clara nih, aku di banda. Ntar malem ada acara?”
“Kebetulan gak ada Ra, ke tempat biasa yuk”
“Boleh juga yan, jam 7 malem ini ya. On time! bye”
***
“Dek, kamu nyetir ya. Kakak males nyetir nih!” ucapku mengambil tas.
“oke kak, mau kemana?”
“ke café biasa aja de, tau kan?”
“sip tuan putri! Siap anter kakak, aku ke kostan temen ya”
“yang penting jangan telat jemput kakak, jam 9 de”
          Suasana malam disini sangat berbeda dengan dulu, dulu ditiap rumah masih terdengar suara anak-anak mengaji. Sekarang menasah kosong dan para kaula muda hanya memenuhi warung kopi.
“Belum lama kan yan?” ucapku sambil menghidupkan notebook dan memasang modem.
“Baru aja, ngapain pake modem? Disini ada free WIFI Ra”
“aku gak tau yan, banyak yang berubah ya. Apa kabar kamu? Kerja dimana?”
“ya kayak sekarang ini, aku kerja di kantor gubernur di Padang. Kebetulan ada kerjaan disini”
“Kalo aku sih lagi liburan, aku ambil cuti seminggu dan ada kerjaan juga di Jakarta ya udah sekalian balik aja”
          Suara khas Glen fredly mengalun indah menyanyikan lagu “Sekali ini saja”, kenangan itu seakan bangkit lagi menghantuiku. Café ini disesaki mahasiswa, ada yang bersama pacarnya, teman-teman tampak riang gembira dan saling bersenda gurau tapi itu semua tidak dapat menghibur hatiku yang sedang gundah.
“Ra.. Maaf soal waktu itu”
“Lupain aja yan, Andre salah paham waktu itu”
“Aku gak enak banget Ra, kita waktu itu kan lagi reunian tapi baru kita berdua yang dateng”
“Aku tau yan, dia kira kita sedang berduaan aja. Maklum dia kan overprotektif gitu”
“Sebenernya waktu itu aku mau bilang sesuatu Ra, tapi keburu dia dating trus marah-marah gak jelas”
“Mau bilang apa emang yan?”
“Seminggu sebelum itu aku ngeliat dia sama Rina di depan kostan Rina, mereka ciuman gitu. Trus aku juga liat dia di distro dekat rumah kamu, mereka mesra banget”
“yan kamu…”
“Aku serius Ra, aku sempat foto dan masih aku simpan” ucap Ryan sambil memperlihatkan foto di ponselnya.
          Iya itu Andre, Andre yang saat itu masih pacarku. Aku ingat benar kejadian itu pasti setelah kami merayakan 3rd Anniversary kami, dia masih pake celana kain dan baju couple bugs bunny. Tangisku pecah di pundak sahabatku ini, terisak aku ditengah hiruk pikuk orang-orang yang bersenda gurau. Tak ada yang memperhatikanku, tak ada yang mengerti perasaanku. Ternyata tuduhannya waktu itu untuk menutupi perselingkuhannya yang tak ku tau sudah berapa lama, ternyata sikapnya yang overprotektif sebulan sebelum kami putus hanya untuk mengawasi aku agar tidak mengetahui apa yang dia lakukan. Mengapa tak pernah terpikir olehku? Selama 10 tahun ini aku berpikir dia lelaki yang setia dan sangat menyanyangiku, tapi apa? Dia berkhianat dibelakangku.
“Ra.. cukup! Orangnya dateng tuh”
“Dia liat aku nangis tadi?” ucapku gelagapan sambil mengusap air mata yang sedari tadi membasahi pipiku.
“Gak Ra! Jangan liatin dia, acuhin. Buka aja file kerjaan kamu”
“Pura-pura sibuk yan?”
“iya, cepetan! sebelum dia liat kita Ra!”
          Kubenamkan pandanganku ke email yang berisi laporan mingguan, tampak diujung mataku Andre sedang memperhatikanku. Ryan juga tampak tampak sibuk dengan ponselnya yang sesekali mencuri pandang mengamati ekspresiku yang datar. Andre duduk didepan kami, persis menghadapku. 10 menit berlalu dalam diam, aku memutuskan pulang.
“Yan, aku pulang ya! Mau nelpon client, gak enak ngomong ditempat rame gini”
“Oke lanjut aja, aku juga mau pulang udah malem nih”
“Aku besok mau jogging, mau ikutan yan?”
“Gak deh Ra, besok jadwal padat”
“iya deh, orang penting! Hehe.. bye yan”
          Kutinggalkan Ryan dan bergegas keluar café itu. Andre memanggilku tapi ku acuhkan seolah aku tak mengenalnya. Ratih keheranan melihat aku tergesa-gesa memasuki mobil, peluh dan air mata memenuhi wajahku malam itu.

Bersambung...

Selasa, 12 April 2011

Peraih Honorable Mention dalam Ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2011

Dara Intan Noersaif dan Khairul Rizal merupakan contoh anak bangsa yang mempunyai semangat tinggi untuk berprestasi. Berbagai jenis kompetisi telah mereka ikuti dan membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Baru-baru ini, siswa-siswi dari SMAN 1 Takengon, NAD ini telah berhasil meraih gelar Honorable Mention dalam Ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2011. Ingin tahu lebih lanjut mengenai dua siswa berprestasi ini? Yuk kita simak wawancara Tim engineeringtown.com dengan Dara Intan Noersaif dan Khairul Rizal berikut ini.






Tim engineeringtown.com: Bisa kalian ceritakan sedikit mengenai Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2011 yang telah kalian ikuti tersebut? 




Dara & Rizal: ISPO adalah kompetisi KIR yang berskala nasional yang diadakan oleh PASIAD Turki yang bekerja sama dengan Kemendiknas dan beberapa universitas terkemuka di Indonesia. Di ISPO ini para peserta tidak dihadapkan dengan presentasi di depan banyak juri dalam satu ruangan, namun di sini peserta diberikan satu stan untuk memamerkan hasil penelitiannya. Layaknya sebuah pameran, tiap peserta pastinya harus menjawab berbagai pertanyaan dari para pengunjung yang hadir, selain menjawab pertanyaan para juri yang bisa hadir sewaktu-waktu dan tidak secara bersamaan. Di sinilah salah satu nilai tambah ISPO, peserta selain bisa meneliti dan membuat laporan, mereka juga diharuskan bisa “menjual” dalam arti memperkenalkan hasil penelitiannya bukan hanya pada juri, tapi juga ke khalayak umum. 




Tim engineeringtown.com: Bagaimana awal mulanya kalian sampai bisa terpilih untuk mengikuti kompetisi tersebut? 




Dara & Rizal: Awalnya kami membaca persyaratan lomba di website ISPO lalu kami mengirim sebuah karya tulis tentang project yang kami kerjakan sebagai syarat untuk mengikui ajang ini, lalu pihak ISPO yang menyeleksi dan menentukan peserta yang berhak masuk final dan ikut pameran ISPO 3rd. 

Tim engineeringtown.com: Persiapan apa saja yang kalian lakukan sebelum menghadapi kompetisi tersebut? 




Dara & Rizal: Kami mencari ide project dan mempelajari seluk beluk Visual Basic dan bagaimana mengoperasikan Visual Basic 6 ini dibantu guru pembimbing kami Bapak Sona Rumonda. Setelah Karya tulis dikirim dan kami menjadi finalis pada final ISPO 3rd kami mulai menyiapkan poster, brosur, perlengkapan stan, dan slide Power Point yang menampilkan proses pembuatan kamus digital ini. 

Tim engineeringtown.com: Tentang judul penelitian; Memanfaatkan Visual Basic 6.0 untuk Membuat Kamus Digital Sains, bisa diceritakan sedikit mengenai aplikasi yang telah kalian buat tersebut? Ide awalnya, tujuan dibuat, kegunaannya dan cara kerjanya? 




Dara & Rizal: Ide awal pembuatan aplikasi ini karena kesulitan kami sendiri, yang selalu malas membawa kamus sains ke sekolah karena terlalu berat. Nah dari itu kami memutuskan untuk membuat aplikasi ini yaitu "kamus digital sains" kami menggunakan Visual Basic untuk membuat aplikasi ini, karena hanya Visual Basic yang mudah dipelajari dalam waktu singkat. Kegunaanya sendiri untuk memudahkan kami menemukan istilah-istilah dalam bidang biologi, fisika, dan kimia. 


Di sisi lain dengan adanya kamus digital ini kita dapat menghemat uang dan waktu. Dan bagi lingkungan pun sangat bermanfaat karena kita tidak banyak menggunakan kertas lagi sehingga pohon yang ditebang menjadi berkurang. 
Menu yang terdapat di aplikasi ini adalah: 
1. Cari data (menu untuk mencari istilah yang dibutuhkan) 
2. Baca data (menu untuk melihat istiah apa saja yang sudah ada di kamus ini) 
3. Edit (untuk menambah istilah-istilah baru yang belum ada dikamus ini) 



Tim engineeringtown.com: Mata pelajaran apa yang paling kalian sukai? dan apa alasannya? 




Dara & Rizal: Kalau saya (Dara) suka Fisika, karena di fisika saya hanya dituntut untuk menghafal rumus dan sedikit pengertian dari bab yang dipelajari. Dan saya juga suka menyelesaikan soal-soal fisika karena bagi saya itu merupakan tantangan tersendiri. Sedangkan Rizal suka Komputer, karena komputer memiliki logika yang sederhana dan tidak terlalu rumit. 




Tim engineeringtown.com: Apa motivasi kalian dalam mengikuti kompetisi tersebut? 




Dara & Rizal: (Dara) Motivasi saya adalah orangtua saya. Saya selalu ingin membuat orangtua bahagia, dan hanya dengan prestasi saya lah saya bisa membuat orangtua bahagia. (Rizal) Motivasi saya adalah ingin membuktikan ke teman-teman saya bahwa saya mampu untuk melakukan hal ini. 




Tim engineeringtown.com: Bisa diceritakan, kesan-kesan/pengalaman yang kalian dapatkan selama mengikuti kompetisi tersebut? 




Dara & Rizal: (Dara) Pengalaman yang saya dapat di kompetisi ini adalah saya dapat menghadapi banyak orang dengan profesi yang berbeda-beda dengan tenang, saya dapat mengenal peneliti-peneliti muda dari berbagai wilayah di Indonesia, saya juga mendapatkan banyak masukan dari orang-orang yang sudah berpengalaman. (Rizal) Saya mendapat banyak teman dari berbagai daerah yang mempunyai ketertarikan di bidang yang sama. 




Tim engineeringtown.com: Selain Indonesian Science Project Olympiad (ISPO), kompetisi apa saja yang pernah, sedang, atau akan kalian ikuti? 




Dara & Rizal: (Dara) Saya akan mengikuti LKIR LIPI dan NYIA (National Young Invertor Award), sekarang sedang menyiapkan project yang baru untuk kompetisi tersebut. (Rizal) Belum ada. 




Tim engineeringtown.com: Kalau boleh tahu, apa cita-cita kalian? dan mengapa kalian bercita-cita seperti itu? 




Dara & Rizal: (Dara) Programmer, karena khodrat saya sebagai perempuan saya ingin kelak menjadi ibu yang baik bagi keluarga saya tetapi saya juga ingin bekerja. Sehingga saya sangat ingin menjadi programmer dengan menjadi programmer saya bisa bekerja tanpa harus keluar rumah. (Rizal) Design Grafis, karena bagi saya ini hal yang menyenangkan dan menghasilkan. 




Tim engineeringtown.com: Apakah kalian punya pesan/masukan untuk remaja di Indonesia agar dapat berprestasi seperti kalian? 




Dara & Rizal: (Dara) Jangan pernah malas untuk menciptakan inovasi baru untuk memudahkan orang-orang di sekitar kita dan jangan mudah putus semangat untuk membangun generasi masa depan yang berkualitas. (Rizal) Semangat untuk menghadapi masa depan! 




Profil singkat

Dara Intan Noersaif


Alamat : 
Jln Abdul Wahab, simpang IV Bebesen, Aceh tengah, NAD

Nama orang tua: 
M. Saifan Sofyan ; Rita Suryani

Riwayat pendidikan: 
- 1999-2000: TK Bustanul Athfal (Aceh Tengah) 
- 2000-2003: SDN Nangka (Aceh Tengah) 
- 2003-2006: SDN No. 104181 (Sumut) 
- 2006-2009: SMPS Unggul YPPU Sigli
- 2009 – sekarang: SMAN 1 Takengon

Prestasi: 



- Juara 1 Lomba Mata Pelajaran Fisika se-kabupaten Pidie t.a 2007/2008
- Juara 3 Lomba Mata Pelajaran SAINS Sukma Bangsa se-provinsi NAD t.a 2007/2008
- Peringkat 2 Oilmpiade Fisika Se-kabupaten Pidie t.a 2007/2008
- Peserta terbaik pesantren kilat KAPMI Pidie tahun 2007
- Juara 1 ekstrakulikuler “roket air” se-SMPS Unggul YPPU Sigli t.a 2008/2009
- Juara 3 Musikalisasi Puisi Se-SMAN 1 Takengon dalam rangka menyambut Maulid Nabi 1431 H
- Peringkat 5 Ajang Anak Daerah se-Aceh Tengah dalam rangka menyambut hari Anak tahun 2010
- Juara 1 LKIR SMAN 1 Takengon t.a 2010/2011
- Peserta pelatihan Remaja Putri Berprestasi Aceh Tengah tahun 2010
- Harapan 1 ekstrakulikuler Karya Ilmiah semester ganjil t.a 2010/2011
- Peraih Honorable Mention bidang komputer dalam ajang ISPO 3rd t.a 2010/2011



Khairul Rizal EF

Tempat/tanggal lahir: 
Takengon, 11 Juni 1994

Alamat: 
Jln Abdul Wahab, Kebayakan , Aceh tengah, NAD

Nama orangtua: EF Kiandi

Riwayat pendidikan: 
- 1999-2000: TK Ruhama (Aceh Tengah) 
- 2000-2006: SDS Pendidikan Islam Aceh Tengah
- 2006-2009: SMPN 4 Takengon
- 2009 – sekarang: SMAN 1 Takengon

Prestasi: 
- Juara 3 Bulutangkis POPDA (2007) 
- Juara 3 Olimpiade Kebumian Se-Aceh Tengah (2007) 
- Juara 3 MTB (KEJURNAS) (2008) 


sumber: http://www.engineeringtown.com

Senja Diujung Banda (Part 1)

Burung-burung beterbangan seiring mentari yang hendak kembali kepernaungannya, semilir angin memaiinkan nyiur seolah melambaikan salam perpisahan kepada nelayan yang hendak melaut. Sungguh elok memang pemandangan ujung Banda ini, tapi suasana ini tidak dapat memecah keheningan diantara kami.
 “kamu gak boleh nuduh gitu dong ay, kamu harus denger..”
“Gak ada lagi yang harus didengerin ra!! Udah lah!!”
“Jadi kamu maunya apa ay?”
“Aku mau kita putus!”
“Tapi ay…”
“Ini yang aku inginkan sekarang!”
“Tapi aku..”
“Udahlah !! Aku capek ngadapain sikap kamu yang kekanak-kanakan gini.. dulu kamu pernah janji kamu bakal berubah tapi sekarang apa? Ini yang kamu bilang setia? Aku muak dengan tingkahmu!”
“Andre!! Aku masih…”
“Tapi aku gak lagi”
“ndre..”
“Cukup ra!! Aku udah gak bisa kayak dulu lagi.. Rasa itu udah gak ada sekarang”
Langit yang tadi kemerah-merahan kini beranjak menjadi gelap, malam menjelang diiringi suara adzan maghrib.
“Clara!! Kamu harus kuat!! Life must go on.. I can without him!”
***

Sydney, 10 November, 10:00 pm
Ding..
Ding..
Ding..
Suara buzz ym membuyarkanku konsentrasiku dari tumpukan berkas yang sejak tadi ku periksa.
“Eh Ra!! Keluar yuk! Laper nih”
“Pagi-pagi gini? Mau kemana san?”
“Ke café sebelah aja, gak kuat lagi nih”
“Tapi aku lagi banyak banget kerjaan nih!”
“Ayolah ra! L
“Delivery aja deh! Nanggung banget kok ditinggal”
“Humm… mau sampe kapan kamu gini Clara?”
“Maksud kamu apa Santi?”
“Ra.. sejauh apapun kamu lari kamu gak akan lupa dia, karna kamu selalu bawa dia dalam pikiran dan hati kamu”
Menghindar, itu yang selalu dituduhkan sahabatku sejak SMA ini. Sudah 7 tahun ini aku tinggal berpndah-pindah mulai dari Jakarta, kuala lumpur dan sekarang Sydney. Membenamkan diri dalam rutinitas pekerjaan, bahkan aku meninggalkan keluargaku di banda. Enggan pulang, mungkin itu kata yang tepat untuk apa yang aku rasakan sekarang. Bertahun-tahun kuhabiskan waktu ditempat orang, hanya sesekali keluargaku datang untuk menjengukku.
Ding..
“Woi Ra!! Masih disana?”
“Eh.. hmmm.. iya masih..”
“Ra udahlah, ikhlasin aja! Sekarangkamu udah punya semuanya, pekerjaan, harta, jabatan, keluarga. Masa mau terpaku sama 1 laki-laki sih? Tau juga ga kabarnya gimana setelah tsunami, umurmu bukan belasan lagi Ra!! Umur 24 bagi wanita itu udah mapan, bukannya banyak yang kejer-kejer kamu ya?? Mulai dari bos bulek kita, temen-temen kampus dulu, sampe client yang mirip David Beckham juga naksir kamu. Kenapa gak pilih 1 trus nikah aja?”
“tapi aku..”
“Clara sayang STOP!! Lupain dia, ikhlasin aja”
Seluruh usaha sudah kulakukan hanya untuk membuatku lupa sedetik saja akan kejadian itu, tapi semuanya nihil. Kejadian 7 tahun yang lalu benar-benar menyisakan luka mendalam dihatiku. Terakhir kali sebelum keberangkatanku untuk kuliah ke ibukota, aku masih menyaksikan Andre sedang bercumbu mesra dengan mantan pacarnya Rina di café dekat rumahku. Selang sehari kami berpisah Andre kembali kepelukan Rina adik kelasku, tragis memang tapi itu lah yang kulihat waktu itu. Itu yang membuatku semakin yakin untuk meninggalkan kota kelahiranku dan beasiswa di UI mempercepat langkahku untuk pergi. Posisiku sebagai programmer disalah satu perusahaan swasta di negeri kangguru, studi S2ku yang hampir rampung, dan relasi-relasi yang banyak seharusnya sudah membuatku lupa akan sepotong kisah itu dan memungkinkanku memiliki pendamping sekarang.

Sydney, 14 November 2011, 03:00 am
“Ndre.. please!!”
Tititiiiit.. titiiit..
Suara ponsel membangunkaanku dari mimpi buruk.
“Argh.. mimpi itu lagi!” desahku sambil meraih ponsel.
“Assalamualaikum bunda..”
“Walaikusalam sayang, besok jadi kejakarta kan?”
“Iya bun, jadi”
“Berapa hari di Indonesia?”
“15 hari bun, 8 hari tugas sisanya cuti.. mungkin kok tugas cepat selesai bisa nambah libur, pengen ke Bandung bun”
“Gak usah ke Bandung ya kak, ke Banda aja. Bunda kangen”
“Apa bunda?”
“Iya sayang, sebentar lagi kan bunda ulang tahun”
“Aku pikir-pikir dulu ya bun”
“Gak ada pikir-pikir lagi, tiket udah bunda pesan tanggal 22”
“Iya deh bun, Aku kesana. Adek mau dibawain apa?”
“Yang penting kamunya aja kak, kalo si adek gak terlalu masalah”
“Iya bun, aku packing dulu ya! Tadi malem lembur lagi jadi gak sempat”
“kapan sih kamu gak lembur kak”
“Ahh bunda.. bisa aja deh. Bye mom!”

Jakarta, 21 November 2010, 02:00 pm
“Ra! Kok diem aja daritadi?”
“hmmm…”
“kenapa gak konsen gitu pas meeting tadi?”
“Bunda udah pesan tiket buatku San”
“Bukannya bagus ya Ra, udah 7 tahun kamu gak pulang. Kapan berangkat?”
“Besok San, males banget”
“Ini akhir dari masa “MENGHINDAR” kamu Ra”
“Apaan sih!”
“Beneran Ra! Ikhlasin aja dia..”
“Udah deh jangan ledekin aku, kamu mau ikut san?”
“Gak deh Ra, keluarga di Surabaya nyuruh pulang nih”
“Okelah.. See you San!”


Dengan malas kubereskan berkas yang daritadi berserakan di atas meja. Malas sebenarnya pulang tapi tak bisa lagi kutolak permintaan bunda kali ini, lagian bunda besok ulangtahun.
“Mbak.. Liontin yang ini 1 dan yang itu sepasang ya mbak”
“Oh ini mbak”
Hadiah sudah di tangan, aku harus pulang. Ini Cuma sepotong kisah yang kurang indah, aku harus bangkit dari keterpurukanku dan memulai kisah yang baru.


Bun, besok gak usah jemput ya
Pesawatnya delay, mereka sms aku tadi
Sending
CLARA

Bersambung...

Tuhan Punya Rencana yang Aneh

6 November 2002
Aku bahagia sekarang
Hari-hari ku sekarang selalu dihiasi olehnya
Aku suka senyumannya, aku suka cara dia tertawa, aku suka cara bicaranya, aku suka cara dia memarahiku, aku suka semua yang ada di dirinya..
Ya Allah, katakan pada hamba bila ia memang jodoh hamba
Love you honey :*

Gadis terus menangis melihat diarynya itu, lembaran yang telah dibacanya ribuan kali semenjak ia ditinggal kekasihnya. Lembaran tersebut kini telah usang, penuh dengan robekan dan tulisannya sudah tidak jelas lagi.
“Dia ga akan kembali kan? Sayang kamu dimana?? Aku butuh kamu, kenapa kamu ga temuin aku?” ucap gadis terisak-isak.

Gadis hanya ingat seorang cowo yang udah buat dia jatuh cinta buat pertama kalinya, cowo itu bernama Enggar. Cowo paling keren seantero SMAnya dulu, ketua OSIS, atlet basket, siswa paling berprestasi saat itu. Enggar menjadi idaman semua siswi SMA itu, tapi dia tetep kekeuh buat macarin Gadis. Siswi Kelas 1, Gadis itu jutek, ngeselin, suka mainin cowo, ga terlalu cantik tapi dia manis. Akhirnya mereka berdua pacaran setelah beberapa bulan Enggar PDKT dengan Gadis. Hari-hari mereka lalui berdua, kekantin berdua, keperpus berdua, Enggar juga sering kekelas Gadis, sampai-sampai mereka di juluki BEST COUPLE. Setahun mereka lalui berdua tanpa ada masalah sedikit pun.

“Dis, aku mau ngomong” Ucap Enggar sambil menarik tangan gadis
“Apa sayang? Kok pake acara tarik tangan aku segala? Emang penting ya?”Jawab Gadis.
“Aku mau kita putus” Seru Enggar setengah berteriak.
“Kenapa gar? Salah aku apa? Kenapa kamu mutusin aku? Aku ga mau gar, aku sayang kamu.” Jawab Gadis dengan linangan air mata.
“Alaah.. ga usah pura-pura nangis deh, kecentilan kamu aja belum bisa kamu ilangin. Baca tuh sms di HP kamu, gimana entar kalo aku married sama kamu? Aku ga mau tau, kita putus sekarang” Teriak Enggar dengan penuh kekesalan.


***




Sejak kejadian itu Enggar menghilang bak ditelan bumi, pindah sekolah, pindah rumah, ganti nomer. Enggar sama sekali tak bisa dihubungi. Gadis hanya bisa menangis tanpa dapat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada Enggar. 

“Gar… kamu salah!! Sms itu dari sepupu jauh aku, dia hanya menanyakan kabarku. Kenapa kecemburuanmu itu merusak cintamu yang tulus kepada ku??” sesal Gadis.

Gadis terus berusaha mencari Enggar, dia berusaha menghubungi teman-teman Enggar tapi tidak ada satupun yang tau Enggar kemana. Sejak saat itu Gadis menjadi pemurung dan tak banyak bicara, kegiatannya hanya belajar dan terus didepan komputer tanpa penah ia memikirkan kesehatannya sendiri. Yang ia pikirkan hanya kemana Enggar pergi. Gadis menjadi sangat kurus, sering kali ia keluar masuk RS karena tifus, anemia dan maag yang ia derita.

8 tahun berlalu…
Gadis kini telah menjadi dokter, cita-cita yang telah diimpikannya sejak di bangku SD. Tapi hingga kini Gadis tidak pernah membuka hatinya untuk lelaki manapun, ia masih teringat dengan Enggar.

“Dok, ada seseorang yang ingin berkonsultasi dengan anda” Ujar seorang suster.
“Ya sus, suruh saja dimasuk ruangan saya” Jawab gadis
Lelaki itu masuk dengan menundukkan setengah wajahnya..
“Sepertinya aku kenal dia” Ucap Gadis dalam hati.
“Silahkan pak, ada yang bisa saya bantu?” Tanya Gadis.

Lelaki itu melihat Gadis dan kembali menunduk..

“Pak.. kok diam? Apa anda mendengar saya pak?” Tanya Gadis lagi.
“Dis, apa kamu udah ga kenal aku? Maafin aku Dis” Ucap lelaki itu sambil melihat mata gadis yang telah dipenuhi linangan air mata.

“Ini Enggar? Kenapa kamu ga nyari aku dari dulu? Kenapa kamu harus menemuiku sekarang? Kenapa kamu temui aku disaat hatiku mulai bisa mengobati sakit yang kamu buat dulu? Gar, hatiku tetap buat kamu. Walau kamu udah ninggalin aku 8 tahun lamanya, tapi cinta itu tetap buat kamu Gar” Batin Gadis.

Gadis hanya bisa menangis dan terus menangis, tangisan haru, bahagia, sedih semuanya menjadi satu mlam itu.

“Dis, jawab aku!! Kamu jawab dong, jangan diam aja. Aku kangen kamu dis, aku butuh kamu dis. Rasa di hati ini ga akan pernah berubah. Maafin aku dis” Teriak Enggar.
“Kenapa kamu tinggalin aku?” Tanya Gadis datar.
“Waktu itu aku sedang emosi dis, setelah aku putusin buat pindah ke Melbourne menyusul orangtuaku aku baru sadar kalo keputusan yang aku ambil salah. Aku salah mutusin kamu waktu itu, aku udah salah paham sama kamu.” Jawab Enggar penuh sesal.
“Jadi tujuan kamu temuin aku sekarang apa?” Tanya Gadis lagi.

“Will you marry me, Gadis?” Tanya Enggar seraya menyodorkan Gadis sebuah cincin.



Jumat, 08 April 2011

Drama Kami

Gini nih, ceritanya guru nyuruh bikin drama. "Karang aja sesuka kalian, gak usah pake bahasa baku ya! modif yang udah ada juga boleh". Nah itu dia kata gurunya, jadi berhubung otak udah gak tau bikin apa lagi yaudah deh jadi lah drama "TELAGA WARNA" versi Dara Intan Noersaif.. cekidot!

Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Raja dan ratu sangant bijaksanasehingga kerjaan yang dipimpin makmur dan tenteram. Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak. Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih.
Ratu: Kanda.. kenapa kita tak kurun diberi anak?
Raja: mungkin belum saatnya dinda, kita harus sabar menunggu dinda..
Ratu: mungkin kanda.. kita harus sabar menunggu
Penesehat: bagaimana jika baginda mengangkat anak saja?
Ratu&Raja: tidak!!
Raja: Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat
Ratu: kita harus lebih sabar kanda
Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya. Lalu Raja pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Raja terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian…
Ratu: Alhamdulillah kanda.. kita sudah dikaruniai anak yang lucu dan cantik
Raja: iya dinda, mari kita adakan pesta dinda..
Penasehaaaaaaaaat…
Penasehat: Iya baginda.. saya disini
Raja: umumkan lah kepada seluruh rakyat bahwa kami akan mengadakan pesta yang meriah.. Pesta besar-besaran untuk menyambut kelahiran bayi kami ini..
Penasehat: baiklah baginda, semua hamba lakukan demi putri
Lalu Penasehat mengumumkan kepada rakyat..
Penasehat: Wahai para rakyat.. besok akan diadakan pesta besar-besaran dikerajaan ini. Semuanya diharuskan membawa kado untuk putri kita yang baru saja dilahirkan.
Ratu melahirkan seorang putri yang diberi nama Gilang Rukmini. Penduduk negeri pun mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remaja yang cantik. Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya apa pun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja. Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering berkata kasar. Walaupun begitu, orangtua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya.
Putri: Ayahanda.. sebentar lagi aku akan menginjak umur 17 tahun.. aku ingin pesta yang sangat meriah..
Raja: baiklah ananda, ayahanda akan mengadakan pesta yang meriah untukmu..
Putri: Ibunda, aku ingin kado yang special sekali.. aku kan sudah dewasa ibunda..
(memeluk ratu dengan manja)
Ratu: tenang sayang, kami akan memberi kamu hadiah terbaik
Putri: Terimakasih ibunda, aku sayang kalian..
Raja: penaseeeeeeeeehat… 
Penasehat: iya baginda.. hamba dataang
Raja: siapkan pesta yang meriah untuk putriku..
Penasehat: Diumumkan kepada seluruh rakyat, mala mini akan diadakan pesta besar-besaran di istana ini untuk merayakan ulang tahun putri Gilang Rukmini yang ke 17 tahun.
Raja: Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku
Penasehat: Dengan senang hati, Yang Mulia
Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana. Ketika Raja dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumi kecantikannya.
Raja: Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak.(Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya)
Putri: Aku tak mau memakainya. Kalung ini jelek!! (melempar kalung ke lantai)
Ratu: kenapa kamu ini nak? (menangis)
Putri: Aku tidak suka kalung itu, kalung itu jelek!! Dari logam rongsokan, tanpa berlian!! 
Penasehat: itu berlian yang mulia, coba yang mulia liat
Putri: Berlian apa katamu?? Sekecil itu berlian? Itu yang kau sebut berlian?
Ratu: sudahlah nak, jangan kau perbesar masalah ini
Putri: kalian bilang kalian sayang aku, ini yang kalian sebuat sayang?
Raja: nak, jangan dibesar-besarkan lagi.. cukup nak!
Penasehat: benar yang mulia, cukup. Nanti aka hamba buatkan kalung yang lebih indah lagi.
Putri: ahh!! Kalian mengecewakanku!! Mana kado istimewa untuk ku?? Dasar pembohong!! Hanya bisa bicara! Aku benci kalian semua..
Ratu: anakku.. sudah cukup nak (menangis)
Tiba-tiba meledaklah tangis Ratu Purbamanah. Dia sangat sedih melihat kelakuan putrinya.Akhirnya semua pun meneteskan air mata, hingga istana pun basah oleh air mata mereka. Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana, dan tiba-tiba saja dari dalam tanah pun keluar air yang deras, makin lama makin banyak. 
Putri: Aaaahh.. tolong!! Hentikan!! Ampun..
Hingga akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah yang bernama “Telaga Warna”

Rahima Rianita sebagai Ratu
Hafizha sebagai Penasehat
Mahila sebagai Raja
Dara Intan Noersaif sebagai Putri

© 2012 Aneuk Dara Template designed by BlogSpot Design - Ngetik Dot Com