Judul: “Bahasa Indonesia, Sebuah
Pengantar Penulisan Ilmiah”
Pengarang: Felicia N. Utorodewo, Boen
S.Oemarjati, Lucy R. Montolalu, L. Pamela Kawira
Data Publikasi: Bahasa Indonesia, Sebuah
Pengantar Penulisan Ilmiah, IV: Agustus 2011, 174
Pada saat digunakan sebagai alat
komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi
pemakaiannya. Laras Bahasa adalah kesesuaian antara fungsi pemakaiannya. Setiap
laras memiliki format dan gaya tersendiri. Oleh karena itu, dalam menulis, kita
harus menguasai berbagai laras berbeda. Laras bahasa yang menjadi perhatiaan
kita sekarang ini adalah laras ilmiah.
Karya
tulis ilmiah bukan karya ekspresi diri, karya tulis ilmiah merupakan hasil
rangkaian fakta yang berupa hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan
pendapat. Karya tulis ilmiah memiliki beberapa persyaratan, yaitu:
1.
Menyajikan
fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada
situasi spesifik.
2.
Ditulis
secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan.
3.
Harus
disusun secara sistematis.
4. Menyajikan
rangkaian sebab-akibat yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Mengandung
pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6.
Ditulis
secara tulus.
7.
Pada
dasarnya bersifat ekspositoris.
Berdasarkan uraian di atas dapat
dikatakan bahwa dari segi bahasa karya tulis ilmiah memiliki tiga ciri, yaitu:
- Harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua makna.
- Harus secara tepat mendefenisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan, agar tidak menimbulkan kerancuan dan keraguan.
- Harus singkat, berlandaskan ekonomi bahasa.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang
terjadi karena pemakaian bahasa. Ragam bahasa terbagi 2 kelompok, yaitu dilihat
dari:
1.
Media
pengantarnya: tulis dan lisan.
2.
Situasi
pemakaiannya: formal, semiformal, dan nonformal.
Pembedaan ragam formal, semiformal, dan
nonformal dilakukan berdasarkan hal berikut ini:
Topik yang
sedang dibahas;
- Hubungan antar pembicara;
- Medium yang digunakan;
- Lingkungan; atau
- Situasi saat pembicaraan terjadi.
Ada lima ciri yang dapat dengan mudah
digunakan untuk membedakan ragam formal dari ragam nonformal, yaitu:
a.
Penggunaan
kata sapaan dan kata ganti.
b.
Penggunaan
kata tertentu.
c.
Penggunaan
imbuhan.
d.
Penggunaan
kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi).
e.
Penggunaan
fungsi yang lengkap.
Setiap laras dapat disampaikan dalam
ragam formal, semiformal dan nonformal. Tetapi tidak demikian halnya dengan
laras ilmiah. Laras ilmiah harus selalu menggunakan ragam bahasa formal
sekalipun disampaikan secara lisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar