Rabu, 13 Maret 2013

Laras Ilmiah dan Ragam Bahasa


Judul: “Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah”
Pengarang: Felicia N. Utorodewo, Boen S.Oemarjati, Lucy R. Montolalu, L. Pamela Kawira
Data Publikasi: Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, IV: Agustus  2011, 174

Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Laras Bahasa adalah kesesuaian antara fungsi pemakaiannya. Setiap laras memiliki format dan gaya tersendiri. Oleh karena itu, dalam menulis, kita harus menguasai berbagai laras berbeda. Laras bahasa yang menjadi perhatiaan kita sekarang ini adalah laras ilmiah.
          Karya tulis ilmiah bukan karya ekspresi diri, karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian fakta yang berupa hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat. Karya tulis ilmiah memiliki beberapa persyaratan, yaitu:
1.     Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2.    Ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan.
3.    Harus disusun secara sistematis.
4. Menyajikan rangkaian sebab-akibat yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5.   Mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6.    Ditulis secara tulus.
7.    Pada dasarnya bersifat ekspositoris.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa dari segi bahasa karya tulis ilmiah memiliki tiga ciri, yaitu:
  1. Harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua makna.
  2. Harus secara tepat mendefenisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan, agar tidak menimbulkan kerancuan dan keraguan.
  3.  Harus singkat, berlandaskan ekonomi bahasa.

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa. Ragam bahasa terbagi 2 kelompok, yaitu dilihat dari:
1.     Media pengantarnya: tulis dan lisan.
2.    Situasi pemakaiannya: formal, semiformal, dan nonformal.
Pembedaan ragam formal, semiformal, dan nonformal dilakukan berdasarkan hal berikut ini:
 Topik yang sedang dibahas;
  • Hubungan antar pembicara;
  • Medium yang digunakan;
  • Lingkungan; atau
  • Situasi saat pembicaraan terjadi.

Ada lima ciri yang dapat dengan mudah digunakan untuk membedakan ragam formal dari ragam nonformal, yaitu:
a.    Penggunaan kata sapaan dan kata ganti.
b.    Penggunaan kata tertentu.
c.    Penggunaan imbuhan.
d.    Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi).
e.    Penggunaan fungsi yang lengkap.
Setiap laras dapat disampaikan dalam ragam formal, semiformal dan nonformal. Tetapi tidak demikian halnya dengan laras ilmiah. Laras ilmiah harus selalu menggunakan ragam bahasa formal sekalipun disampaikan secara lisan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© 2012 Aneuk Dara Template designed by BlogSpot Design - Ngetik Dot Com