Nama: Dara Intan
Noersaif
NPM: 1206208132
Judul Buku:
Kekuatan dan Keutamaan Karakter Sebagai Hasil Dari Daya-daya Spiritual
Penulis: Bagus
Takwin
Pembentukan
karakter menjadi salah satu kunci dari kemajuan dan pembangunan bangsa. Dengan kekuatan
dan keutamaan karakter, orang dapat menghasilkan perasaan-perasaan positif
dalam situasi apapun. Ia juga dapat melihat sisi-sisi baik dari hidupnya
sehingga ia dapat memberikan penilaian positif pula kepada hidupnya. Oleh sebab
itu, Kepribadian dan karakter yang baik harus dapat dibangun dan diperbaiki agar
melahirkan karakter dan kepribadin kuat demi tujuan yang positif. Pentingnya
pembentukan karakter bagi bangsa ini menjadikan pendidikan sebagai wadah untuk
pembentukan karakter. Dengan
kekuatan dan keutamaan karakter,orang dapat menghasilkan perasaan-perasaan
positif dalam situasi apapun. Oleh sebab itu, pendidikan karakter juga
merupakan usaha untk membantu peserta didik mencapai kebahagiaan.Kekuatan
karakter bersumberpada keberadaan manusia sebagai makhluk spiritual. Dengan
spiritualitasnya,manusia mengatasi dan melampaui keterbatasannya sebagai
makhluk alamiah. Sehingga spiritualitas manusia merupakan dasar dari kekuatan
karakter.
Karakter bukan kepribadian meskipun keduanya
berkaitan erat. Allport mendefinisikan kepribadian sebagai ‘’…..organisasi dinamis dari keseluruhan sistem psikofisik dalam diri
individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkunganya”. Dari
definisi itu dapat dipahami bahwa kepribadian manusia sebagai hal yang
teroganisasi, tidak acak, dan unsur-unsurnya tidak bekerja sendiri-sendiri.
Kepribadian manusia terus bergerak dan berkembang, tidak berhenti atau terhenti
pada satu titik. Manusia memiliki otonomi dalam dirinya tetapi, di sisi lain,
ia juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara unik. Dengan keunikan
itu, seorang manusia berbeda dari manusia lainnya. Alport mendefinisikan karakter sebagai kepribadian yang
dievaluasi. Artinya, karakter adalah segi-segi kepribadian yang ditampilkan
keluar dari, dan disesuaikan dengan nilai dan norma tertentu. Kumpulan sifat
mental dan etis yang dimiliki seseorang akan menentukan seperti apa orang
tersebut. Karakter diperoleh melalui pengasuhan dan pendidikan meskipun
potensialitasnya ada pada setiap orang. Karakter
yang kuat adalah karakter yang bercirikan keutamaan-keutamaan yang merupakan
keunggulan manusia. Di sini keutamaan sebagai kekuatan karakter dibedakan dari
bakat dan kemampuan. Penggalian, pengenalan, dan pengukuran keutamaan dapat
dilakukan melalui teknik inventori, skala sikap, wawancara mendalam, diskusi
kelompok terarah, dan simulasi. Karakter yang kuat memiliki kriteria:
1.
Karakter
yang ciri-cirinya memberikan sumbangan terhadap pembentukan kehidupan;
2.
Kekuatan yang dikandungnya secara moral
bernilai sebagai sesuatu yang baik bagi diri sendiri dan orang lain;
3.
Penampilan
ciri-ciri itu tidak mengganggu, membatasi atau menghambat orang-orang
disekitarnya;
4.
Kekuatan
karakter tampil dalam rentang tingkah laku individu;
5.
Karakter
yang kuat dapat dibedakan dari ciri-ciri yang berlawanan dengannya;
6.
Kekuatan
karakter diwadahi oleh model atau kerangka piker ideal;
7.
Kekuatan
karakter dapat dibedakan dari sifat positif yang lain tetapi yang terkait secara
erat;
8.
Kekuatan
karakter tertentu menjadi cirri yang mengagumkan bagi orang-orang yang
mempersepsinya;
9.
Boleh
jadi tidak semua ciri karakter yang kuat muncul pada seseorang;
10. Kekuatan karakter memiliki akar psiko sosial;
potensinya ada dalam diri sendiri, dan aktualitanya dipengaruhi oleh lingkungan
sosial.
Kebijaksanaan dan pengetahuan merupakan
kekuatan keutamaan yang berkaitan dengan fungsi kognitif, yaitu tentang
bagaimana mendapatkan dan menggunakan pengetahuan. Keutamaan ini terdiri atas
enam kekuatan, yaitu 1) rasa ingin tahu, 2) cinta pembelajaran, 3) pikiran yang
kritis dan terbuka, 4) orisinalitas, 5) kecerdasan sosial, dan 6)
perspektif.Kesatriaan merupakan keutamaan emosional yang melibatkan kemauan
kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat tantangan, baik eksternal
maupun internal. Kemanusiaan dan cinta merupakan keutamaan yang mencakup
kemampuan menjalin pertemanan dengan orang lain. Keutamaan keadilan mendasari
kehidupan yang sehat dalam suatu masyarakat. Pengelolaan diri adalah keutamaan
untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi dalam
kehidupan. Transdensi merupakan keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia
dengan seluruh alam semesta dan member makna kepada kehidupan. Spiritualitas
merujuk kepada sesuatu yang amat religious, sesuatu yang berkaitan dengan roh,
dan hal-hal yang sakral. Pandangan lain menunjukan bahwa spiritualitas tidak
terpisah dari kehidupan sehari-hari yaitu pengalaman yang terjadi di tengah
keseharian hidup manusia. Narayanasami (dalam McSherry,1998) menegaskan bahwa
tidak ada satu pun definisi dari, spiritualitas yang otoritatif. Tetapi spiritualitas
dapat dipahami sebagai dasar kekuatan dan keutamaan karakter manusia. Karakter
selalu didasari oleh spiritualitas. Daya-daya spiritual menghindarkan kita dari
godaan dan menguatkan kita saat berada dalam situasi yang sulit. Dengan
demikian, ketika berbicara tentang karakter maka kita juga berbicara tentang
spiritualitas, tentang daya-daya yang menguatkan dan mengambangkan manusia untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pembentukan karakter sangat erat kaitannya
dengan dengan pencapaian kebahagiaan. Jika kita ingin bahagia, maka kita harus
memuliai berfikir positif, memandang hidup dan orang lain sebagai hal yang
baik, serta memaknai dunia dan seisinya sebagai kebahagiaan yang dianugerahkan
kepada kita. Perpaduan dari tiga kebahagiaan terserbut dan keutamaan-keutamaan
karakter merupakan bahan dari pendidikan karakter. Jika dipahami bahwa inti
dari pendidikan adalah pembentukan karakter maka seharusnya dicamkan pula bahwa
setiap pendidikan adalah pembentukan karakter. Di setiap jenjang pendidikan,
pasti proses pembentukan karakter terjadi. Pemikiran manusia akan terus
berkembang sampai mereka menemukan karakter kuat yang dimiliki.
Mahasiswa UI harus memiliki karakter yang
kuat. kesatriaan adalah ciri mahasiswa yang berkarakter kuat. Kesatriaan adalah
identitas yang dapat diandalkan dimanapun kita berada. Keberanian untuk menyatakan kebenaran dan mengakui
kesalahan serta jujur dalam segala hal, jujur pada diri
sendiri dan jujur pada orang lain. Kejujuran akan membuat kita dipercaya oleh
orang disekitar kita. Dengan kesatriaan yang tinggi masyarakat pun akan melihat
identitas kita dengan baik, menjadi mahasiswa yang berkarakter dengan menjunjung
tinggi keberanian dan kejujuran. Bertanggung jawab dalam segala hal. Masyarakat
sangat membutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengemban
amanahnya. Berani untuk gagal dan berani untuk menerima konsekuensi dari
tindakan yang diambil. Jika tidak ada rasa tanggung jawab, maka mahasiswa tidak
akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik bahkan tidak akan dipercaya oleh
orang-orang disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar