Rabu, 13 Maret 2013

Kekuatan dan Keutamaan Karakter Sebagai Hasil Dari Daya-daya Spiritual (MPKT-A)

Nama: Dara Intan Noersaif
NPM: 1206208132
Judul Buku: Kekuatan dan Keutamaan Karakter Sebagai Hasil Dari Daya-daya Spiritual
Penulis: Bagus Takwin

Pembentukan karakter menjadi salah satu kunci dari kemajuan dan pembangunan bangsa. Dengan kekuatan dan keutamaan karakter, orang dapat menghasilkan perasaan-perasaan positif dalam situasi apapun. Ia juga dapat melihat sisi-sisi baik dari hidupnya sehingga ia dapat memberikan penilaian positif pula kepada hidupnya. Oleh sebab itu, Kepribadian dan karakter yang baik harus dapat dibangun dan diperbaiki agar melahirkan karakter dan kepribadin kuat demi tujuan yang positif. Pentingnya pembentukan karakter bagi bangsa ini menjadikan pendidikan sebagai wadah untuk pembentukan karakter. Dengan kekuatan dan keutamaan karakter,orang dapat menghasilkan perasaan-perasaan positif dalam situasi apapun. Oleh sebab itu, pendidikan karakter juga merupakan usaha untk membantu peserta didik mencapai kebahagiaan.Kekuatan karakter bersumberpada keberadaan manusia sebagai makhluk spiritual. Dengan spiritualitasnya,manusia mengatasi dan melampaui keterbatasannya sebagai makhluk alamiah. Sehingga spiritualitas manusia merupakan dasar dari kekuatan karakter.
Karakter bukan kepribadian meskipun keduanya berkaitan erat. Allport mendefinisikan kepribadian sebagai ‘’…..organisasi dinamis dari keseluruhan sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkunganya”. Dari definisi itu dapat dipahami bahwa kepribadian manusia sebagai hal yang teroganisasi, tidak acak, dan unsur-unsurnya tidak bekerja sendiri-sendiri. Kepribadian manusia terus bergerak dan berkembang, tidak berhenti atau terhenti pada satu titik. Manusia memiliki otonomi dalam dirinya tetapi, di sisi lain, ia juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara unik. Dengan keunikan itu, seorang manusia berbeda dari manusia lainnya. Alport mendefinisikan karakter sebagai kepribadian yang dievaluasi. Artinya, karakter adalah segi-segi kepribadian yang ditampilkan keluar dari, dan disesuaikan dengan nilai dan norma tertentu. Kumpulan sifat mental dan etis yang dimiliki seseorang akan menentukan seperti apa orang tersebut. Karakter diperoleh melalui pengasuhan dan pendidikan meskipun potensialitasnya ada pada setiap orang. Karakter yang kuat adalah karakter yang bercirikan keutamaan-keutamaan yang merupakan keunggulan manusia. Di sini keutamaan sebagai kekuatan karakter dibedakan dari bakat dan kemampuan. Penggalian, pengenalan, dan pengukuran keutamaan dapat dilakukan melalui teknik inventori, skala sikap, wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, dan simulasi. Karakter yang kuat memiliki kriteria:
1.     Karakter yang ciri-cirinya memberikan sumbangan terhadap pembentukan kehidupan;
2.     Kekuatan yang dikandungnya secara moral bernilai sebagai sesuatu yang baik bagi diri sendiri dan orang lain;
3.    Penampilan ciri-ciri itu tidak mengganggu, membatasi atau menghambat orang-orang disekitarnya;
4.    Kekuatan karakter tampil dalam rentang tingkah laku individu;
5.    Karakter yang kuat dapat dibedakan dari ciri-ciri yang berlawanan dengannya;
6.    Kekuatan karakter diwadahi oleh model atau kerangka piker ideal;
7.    Kekuatan karakter dapat dibedakan dari sifat positif yang lain tetapi yang terkait secara erat;
8.    Kekuatan karakter tertentu menjadi cirri yang mengagumkan bagi orang-orang yang mempersepsinya;
9.    Boleh jadi tidak semua ciri karakter yang kuat muncul pada seseorang;
10. Kekuatan karakter memiliki akar psiko sosial; potensinya ada dalam diri sendiri, dan aktualitanya dipengaruhi oleh lingkungan sosial.

Kebijaksanaan dan pengetahuan merupakan kekuatan keutamaan yang berkaitan dengan fungsi kognitif, yaitu tentang bagaimana mendapatkan dan menggunakan pengetahuan. Keutamaan ini terdiri atas enam kekuatan, yaitu 1) rasa ingin tahu, 2) cinta pembelajaran, 3) pikiran yang kritis dan terbuka, 4) orisinalitas, 5) kecerdasan sosial, dan 6) perspektif.Kesatriaan merupakan keutamaan emosional yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat tantangan, baik eksternal maupun internal. Kemanusiaan dan cinta merupakan keutamaan yang mencakup kemampuan menjalin pertemanan dengan orang lain. Keutamaan keadilan mendasari kehidupan yang sehat dalam suatu masyarakat. Pengelolaan diri adalah keutamaan untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi dalam kehidupan. Transdensi merupakan keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta dan member makna kepada kehidupan. Spiritualitas merujuk kepada sesuatu yang amat religious, sesuatu yang berkaitan dengan roh, dan hal-hal yang sakral. Pandangan lain menunjukan bahwa spiritualitas tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari yaitu pengalaman yang terjadi di tengah keseharian hidup manusia. Narayanasami (dalam McSherry,1998) menegaskan bahwa tidak ada satu pun definisi dari, spiritualitas yang otoritatif. Tetapi spiritualitas dapat dipahami sebagai dasar kekuatan dan keutamaan karakter manusia. Karakter selalu didasari oleh spiritualitas. Daya-daya spiritual menghindarkan kita dari godaan dan menguatkan kita saat berada dalam situasi yang sulit. Dengan demikian, ketika berbicara tentang karakter maka kita juga berbicara tentang spiritualitas, tentang daya-daya yang menguatkan dan mengambangkan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pembentukan karakter sangat erat kaitannya dengan dengan pencapaian kebahagiaan. Jika kita ingin bahagia, maka kita harus memuliai berfikir positif, memandang hidup dan orang lain sebagai hal yang baik, serta memaknai dunia dan seisinya sebagai kebahagiaan yang dianugerahkan kepada kita. Perpaduan dari tiga kebahagiaan terserbut dan keutamaan-keutamaan karakter merupakan bahan dari pendidikan karakter. Jika dipahami bahwa inti dari pendidikan adalah pembentukan karakter maka seharusnya dicamkan pula bahwa setiap pendidikan adalah pembentukan karakter. Di setiap jenjang pendidikan, pasti proses pembentukan karakter terjadi. Pemikiran manusia akan terus berkembang sampai mereka menemukan karakter kuat yang dimiliki.
Mahasiswa UI harus memiliki karakter yang kuat. kesatriaan adalah ciri mahasiswa yang berkarakter kuat. Kesatriaan adalah identitas yang dapat diandalkan dimanapun kita berada. Keberanian untuk menyatakan kebenaran dan mengakui kesalahan serta  jujur dalam segala hal, jujur pada diri sendiri dan jujur pada orang lain. Kejujuran akan membuat kita dipercaya oleh orang disekitar kita. Dengan kesatriaan yang tinggi masyarakat pun akan melihat identitas kita dengan baik, menjadi mahasiswa yang berkarakter dengan menjunjung tinggi keberanian dan kejujuran. Bertanggung jawab dalam segala hal. Masyarakat sangat membutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengemban amanahnya. Berani untuk gagal dan berani untuk menerima konsekuensi dari tindakan yang diambil. Jika tidak ada rasa tanggung jawab, maka mahasiswa tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik bahkan tidak akan dipercaya oleh orang-orang disekitarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© 2012 Aneuk Dara Template designed by BlogSpot Design - Ngetik Dot Com