Indonesia
adalalah sebuah negara yang memiliki 17.508 pulau dengan 1.128 suku bangsa. Indonesia
bukan hanya negara yang kaya akan penduduk dan sumber daya alam tetapi
Indonesia sangat kaya akan budaya yang diwarisi dari para leluhur. Suatu yang
patut di banggakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara terkaya akan budaya
di dunia. Mulai dari tari dengan kecepatan gerakan tangan, Saman di Aceh hingga
lagu Apuse dari Papua yang sudah sangat tidak asing ditelinga semua orang. Disatu
provinsi saja sudah terdapat ratusan budaya, mulai dari bahasa, tarian, adat
istiadat, lagu dan masih banyak lagi. Semisal saja Aceh, di Aceh sendiri
terdapat banyak bahasa, antara Aceh pidie dan Banda Aceh perbedaan sangat
terasa padahal hanya berbeda beberapa puluh kilometer saja jaraknya. Pertanyaan
terbesarnya sekarang, “seberapa besar kepedulian bangsa ini dengan kekayaan
budaya leluhur yang sangat beragam?”. Seperti ungkapan yang sering terucap saat
perkenalan yaitu, “tak kenal maka tak sayang”, kebanyakan penghuni bumi pertiwi
ini hanya mengetahui Batik tanpa mengetahui kebudayaan leluhur yang lain yang
mungkin mencapai belasan ribu jumlahnya, pengetahuan mereka akan batik pun
hanya karena Batik telah di akui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 tetapi
sebelumnya mereka malu menggunakan batik karena terkesan kuno. Persoalan Batik
adalah salah satu permasalah kecil dari ketidakpedulian kita akan budaya
peninggalan kakek nenek. Bagaimana kita cinta akan budaya kita jika kita tidak
mengetahui apa saja budaya kita yang sangat beragam. Terkadang kita terlambat
mencintai kebudayaan sendiri sehingga ada bangsa lain yang terlebih dahulu
mengakui budaya tersebut, dan setelah itu kita akan marah-marah menuduh mereka
telah mencuri kebudayaan kita. Sebenarnya permasalahannya ada pada bangsa ini.
Andai saja dari awal sudah menanamkan rasa cinta budaya tanah air sejak dini
pasti kejadian-kejadian tersebut tidak akan terjadi.
Para
generasi muda banyak yang malu mengakui budaya sebagai identitas dirinya,
kebanyakan dari mereka lebih bangga dengan budaya bangsa asing. Mereka lebih
bangga berbahasa inggris daripada memakai bahasa daerah sebagai bahasa
sehari-hari. Mereka lebih bangga tawuran daripada mengikuti ekstrakulikuler
tarian adat, mereka lebih bangga menyanyikan lagu asing daripada lagu daerah
sendiri. Ini adalah berbagai hal yang memang terjadi akhir-akhir ini. Kejadian
ini bahkan bukan sekali atau dua kali terjadi tetapi hampir setian hari kita
dapat mendengar banyak pelajar yang tawuran. Sedangkan para generasi tuanya
lebih memilih untuk melestarikan budaya korupsi daripada budaya dari para
leluhur. Diseluruh intansi negara sudah menjadi kebiasaan para penghuninya
untuk korupsi. Mereka tidak malu-malu lagi memakan uang yang bukan menjadi hak
mereka, bahkan uang rakyat pun mereka korupsi.Sungguh memalukan memang, tetapi
inilah yang terjadi pada negeri kita saat ini.Semoga budaya leluhur kita
semakin dicintai dan dikenal di seluruh dunia. Ayo para generasi muda, mulai
sekarang singsingkan lengan baju. Ayo kita cintai dan lestarikan budaya leluhur
bangsa sendiri. Agar bukan saja menghargai budaya sendiri tetapi dapat menjadi
kebanggaan bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar