Siapa
yang tau letak titik nol Indonesia? Pasti semua orang akan mengacungkan jari
untuk menjawab, bahkan anak TK (taman kanak-kanak) sekalipun sangat mengenal
titik nol Indonesia. Tetapi siapa diantara kalian yang tau dimana titik nol
ibukota provinsi Aceh, Banda Aceh? Bahkan sebelum saya mengikuti salah satu
kuis di sosial media, saya tidak tau jawabannya. Sangat disayangkan, tempat paling bersejarah di Banda Aceh ini
terlupakan begitu saja. Bahkan kawula muda yang otaknya masih sangat segar
untuk diajak mengenal dan belajar sejarahpun lebih memilih berwisata dari satu
warung kopi ke warung kopi lainnya. Miris memang, tapi begitulah faktanya
sekarang. Berbekal teman yang paling setia, “Om Google”, saya mencari artikel,
buku dan juga catatan orang-orang didunia maya mengenai titik nol Banda Aceh.
Titik nol km Banda Aceh terletak di
Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh. Gampong ini terletak diantara Gampong jawa dan Gampong
Peulanggahan. Disana terdapat sebuah prasasti yang menghadap kelaut lepas, tertulislan
barisan kata dalam bahasa Aceh diatas prasasti yang tingginya tidak sampai satu
meter tersebut. “Di sinoe asai muasai mula jadi Kuta Banda Aceh, tempat
geupeudong keurajeuen Aceh Darussalam le Soleutan Johansyah bak uroe phon puasa
Ramadhan thon 601 Hijriah.” Atau dalam bahasa indonesia “Di sini cikal bakal Kota Banda Aceh,
tempat awal mula Kerajaan Aceh Darussalam didirikan oleh Sultan Johansyah pada
1 Ramadhan 601 Hijriah.” Jika dikembalikan menurut perhitungan kalender
masehi, prasasti tersebut di tulis tanggal 22 April tahun 1205. Prasasti ini
berdiri dengan gagahnya diantara pepohonan dari famili pinaceae atau yang lebih kita kenal dengan pohon pinus. Prasasti
ini pula yang menegaskan kota Banda Aceh bermula di gampong Pande 809 tahun
yang lalu.
Prasati di Gampong Pande (sumber: atjehpost.com) |
Gampong (“kampung” dalam bahasa
Indonesia) Pande merupakan bukti kejayaan Aceh di masa lampau. Di kampung
inilah pertama kali Ali Mughayat Syah mendirikan kerajaan Aceh Darussalam,
dilihat dari segi geografis wajar saja kampung ini sempat dijadikan Bandar pelabuhan
yang megah. Gampong Pande terkenal dengan masyarakat pengrajin logam dan batu
mulia, mungkin dari sinilah kampung ini diberi nama “Pande” (pandai). Tidak
heran tempo hari ditemukan koin emas disana, penemuan koin ini juga sempat
menghebohkan kota Banda Aceh dan sempat diliput oleh beberapa wartawan
nasional. Gampong Pande sendiri beberapa kali disebut didalam prasasti dan
hikayat, seperti hikayat Pocut Muhammad yang ditulis pada awal abad ke-18
Masehi dan juga prasasti Tamil yang dibuat pada akhir abad ke-13 Masehi. Jika
saja kita mau mengkaji lebih dalam pasti sejarah gampong Pande ini bisa
dijadikan skripsi atau thesis.
Gampong Pande sempat tersapu tsunami
pada Desember 2004 lalu. Mengingat lokasinya yang dipanggir laut, kampung ini
menjadi daerah terparah yang terkena tsunami pada saat itu. Banyak sekali nisan
bukti peninggalan kerajaan Aceh di masa lampau ikut rusak parah bahkan tercabut
dan di pasang lagi tidak pada tempat yang semula. Bahkan sekarang pun gampong
pande masih juga tergerus abrasi laut. Lagi-lagi sangat disayangkan, salah satu
tempat paling bersejarah di Aceh akan hilang tersapu zaman. Bukti kejayaan Aceh
dimasa lampau hilang begitu saja, bahkan anak cucu kita pun tidak punya
kesempatan untuk melihat secara langsung dan mengenal sejarah leluhurnya.
Padahal jika kita jeli dan mau terus berusaha menjaga situs sejarah ini, gampong
Pande dapat dijadikan laboratorium sejarah yang pada tiap harinya bebas dikunjungi
anak-anak sekolah dan para wisatawan dari seluruh dunia.
mantap mbak, ternyata ada prasatinya disana ya.
BalasHapusmampir kemari juga ya http://mhdharis.wordpress.com/2014/04/27/banda-aceh-punya-situs-objek-wisata-tsunami-yang-wajib-dikunjungi/
sudah, tulisannya bagus juga mas :)
BalasHapustulisannya bagus kak.. bermanfaat juga
BalasHapussemangat nulisnya sayaaang... btw tulisannya menginspirasi :**
BalasHapusmenarik sekali tulisannya, nanti saya juga akan berkunjung kesana
BalasHapusUndangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
BalasHapusSelamat Siang, setelah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.
Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014
Salam
Baba Studio
terimakasih karena mau peduli dengan sejarah ACEH. kebanyakan generasi muda sekarang lalai dengan budaya luar. padahal banyak sejarah-sejarah yang perlu dijaga, tetapi malah dihiraukan
Hapus"TA JAGA KEUNEBAH INDATU"
kak dara, sepertinya gampong pande bukan di tempat ada yang prasasti itu deh kak. kemarin saya sudah pergi kesana, tenyata prasasti itu di kampung jawa, sedangkan kampung pande, itu beda lagi.
BalasHapus