Rabu, 30 April 2014

Butuh Jasa Henna? (Henna Takengon,Henna Bener Meriah, Henna Aceh)

Hai semua buat yang belom tau, dara sekarang bisa ngehenna loh (pamer hahaha)
Buat yang mau dara henna-in bisa langsung sms ke 085296128910
Harga bisa negolah ke daranya langsung, dijamin murmer…















Sehari di Banda Aceh

          Siapa yang belum pernah ke ibukota Aceh, Banda Aceh? Saya sendiri sangat sering menjadikan kota Banda Aceh tempat transit sehari sebelum pulang ke kota dingin. Bagi kamu yang hanya punya waktu  ≤24 jam, ini beberapa rekomendasi tempat yang wajib kamu kunjungi di Banda Aceh.

1.  Mesjid Raya Baiturrahman (ditengah pusat kota Banda Aceh)
Siapa yang tidak tahu keindahan mesjid yang satu ini, mesjid ini dibangun pada tahun 1612 Masehi oleh Sultan Iskandar muda merupakan saksi bisu perkembangan Aceh dari masa ke masa. Sempat dijadikan benteng pertahanan saaat Belanda memasuki Aceh, mesjid ini adalah salah satu bukti kekuasaan-Nya saat tsunami meluluhlantakkan bumi serambi mekkah. Ketika memasuki mesjid ini hawa sejuk langsung terasa, dengan banyak ukiran dan bentuk yang manis mesjid ini sangat cocok bagi kamu yang ingin merasakan ketenangan jiwa.


Mesjid Raya Biturrahman (sumber: en.wikipedia.org)

2.  Museum Tsunami (Jalan Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh)
Museum tsunami adalah tempat wajib setelah kamu mengunjungi mesjid Raya Baiturrahman, bangunan yang dirancang oleh walikota Bandung periode 2013-2018 punya pesona tersendiri. Bangunan yang mirip seperti kapal Titanic ini tak lain dan tak bukan adalah tempat yang tepat untuk mengenang dan memetik berbagai hikmah tsunami yang terjadi beberapa tahun silam. Bagi kamu yang baru pertama kali ke Banda Aceh, wajib hukumnya mengunjungi museum ini. Museum ini buka setiap hari mulai pukul sampai 09.00 – 17.00 WIB kecuali pada hari Jum’at dan hari libur nasional. Untuk masuk museum ini anda tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Museum ini letaknya di dekat Lapangan Blang Padang atau berjarak sekitar 1 Km dari Masjid Raya Baiturrahman.

Suasana didalam museum tsunami (sumber : https://www.facebook.com/roxas.beginner)
(sumber: instagram.com/iloveaceh)

3.  Kapal PLTD Apung (Punge Blang Cut, Banda Aceh)
Kapal ini adalah salah satu bukti kedahsyatan tsunami yang melanda kota Banda Aceh 2004 lalu, kapal dengan berat 2.600 ton,  panjang 63 meter dan luas 1.900 meter persegi ini terseret gelombang tsunami kedaratan sejauh 5 km. Kapal PLTD Apung sendiri dulunya adalah kapal generator listrik milik PLN di Banda Aceh. Sekarang kapal ini dijadikan monument yang dibuka setiap hari pada pukul 09.00-12.00 WIB dan 14.00-17.30 WIB, kecuali hari Jumat yang dibuka pada pukul 14.00-17.00 WIBUntuk masuk ke museum ini pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, hanya dikenakan biaya parkir sebesar  Rp 2000 bagi yang membawa kendaraan.


PLTD Apung (sumber: kabaracehonline.com)

4.  Wisata Warung Kopi
Setelah puas mengagumi museum tsunami, mari beranjak ke warung kopi. Tidak lengkap rasanya jika mampir ke Banda Aceh tetapi tidak mengunjungi warung kopi alias warkop. Tidak susah menemukan warung kopi disana, setelah tsunami warung kopi menjamur dikota ini. Tidak hanya dijadikan tempat mengisi perut dan melepas lelah, kini warung kopi beralih fungsi menjadi tempat nongkrong, meeting, belajar bahkan membuka forum pun sangat mungkin dilakukan disana. Sambil menikmati secangkir sanger (campuran kopi hitam, gula dan juga susu kental manis) dan beberapa penganan khas Aceh tempat ini sangat cocok dikunjungi kapan saja, 24 jam non-stop. Dengan mengeluarkan uang Rp 10.000 sampai Rp 20.000 kamu sudah mendapatkan fasilitas wi-fi, perut penuh dan bebas berlama-lama disana.

Suasana didalam warkop (sumber: kaskus.co.id)
Secangkir Sanger khas Aceh (sumber: acehtrully.com)


5.  Mi Razali (Jl. T. Panglima Polem, Peunayong, Banda Aceh)
Setelah puas berlama-lama di warkop, ayo memanjakan lidah dengan makanan khas Aceh yang ramai peminat ini. Apalagi kalau bukan mi aceh, banyak variasi mi aceh di tempat ini. Mulai dari mi aceh biasa, mi kepiting, mi udang dan juga mi cumi. Bagi kamu penyuka seafood dan juga makanan pedas wajib hukumnya mampir kesini, dengan membayar Rp 10.000 sampai Rp 25.000 kamu sudah bisa menikmati mi yang sudah melagenda di seantero Aceh ini. Warung mi Razali sudah buka sejak tahun 1960-an. Namanya diambil sesuai dengan nama pemiliknya, Razali, yang kini telah almarhum. Rasa mi ini pun tidak pernah berubah dari generasi ke generasi.


Mi Kepiting Razali yang melagenda (sumber: tripadvisor.com)

6.  Pantai Ulee Lheu (Jln. Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh)

Banda Aceh yang letak geografisnya didekat laut membuat banyak obyek wisata berbasis pantai,  salah satunya adalah di kawasan ulee-lheu. Banyak kawula muda yang menghabiskan sore disana, di sepanjang jalan kita bisa menemui banyak penjual jagung bakar. Tempat ini sangat cocok dikunjungi bersama keluarga, teman maupun pasangan.

Suasana sore di ulee lheu (sumber: bisnisaceh.com)

Minggu, 27 April 2014

Ayo Memanjakan Lidah dengan Penganan Manis Khas Maroon


“Udah lama gak makan cheesecake nih, yuk kita cari cheesecake”
          Mungkin kalau ngomong kalimat ini di kota besar diluar Aceh tidak akan terlalu aneh, tapi ini Banda Aceh, mungkin jika ingin mencari mi aceh atau kari kambing disini tidak susah bahkan tergolong gampang. Di sepanjang jalan pun kita bisa menemui warung sampai restoran yang menyajikan dua makanan khas Aceh ini, tapi cheesecake? Penganan manis yang pertama kali dibuat oleh bangsa Yunani kuno nan menggoyang lidah ini belum banyak di temui  di Banda Aceh, pupuslah harapan makan kue berbahan dasar keju yang meleleh dilidah ini. Bukan Dara namanya kalau langsung menyerah apalagi untuk alasan makanan ini ha ha ha..
          Pencarian dimulai dengan membajak akun instagram orang, mencari di seluruh penjuru twitter, dan tadaaa… akhirnya dapat juga petunjuk terang keberadaan cheesecake yang sudah seminggu di idam-idamkan. Semua usaha bermuara pada satu ujung, “Maroon Cake & Pastry” di jalan T. Daud Beurueh 153. Wisma Lampriet. Banda Aceh. Tanpa berpanjang kata dan kadimah, berhubung perut sudah lapar dan cacing sudah mulai konser meluncurlah ke Maroon Cake. Hilangkan bayangan toko kue sekelas BreadTalk atau Harvest, suasana disini lebih mirip suasana café diluar negeri yang membuat kita betah berlama-lama. Tempatnya memang terbilang kecil untuk toko kue yang punya banyak pelanggan, bahkan saya pun tidak kebagian tempat duduk pada hari itu. Mulai dari kawula muda hingga ibu-ibu muda menjadi pelanggang disana, tema café yang manis nan imut-imut pasti sukses besar membuat mereka berlama-lama disana.
Suasana di Maroon Cake & Pastry (sumber: intagram.com/maroon_cp)
              "Take away aja deh..”
          Melihat tidak ada kemungkinan saya menunggu lebih lama dengan kondisi perut yang begini, saya putuskan untuk memesan kue untuk dibawa pulang. Pelayanan di tempat ini juga sangat baik, dari yang saya lihat pramusaji atau bahasa kerennya “waitress” disini cukup unik, pramusaji disini adalah anak-anak sekolah menengah yang sedang kerja paruh waktu. Dengan sangat sopan mereka memberikan menu untuk dilihat-lihat. Tidak hanya ada cheesecake yang saya cari, ada juga beragam bolu yang sedang naik daun. Red Velvet, Rainbow Cake, Avocado Cake, Ombre Cake sampai tiramisu cake pun ada di daftar menu ini, tidak ketinggalan beraneka ragam pasta dan gorengan serta aneka minuman yang sangat cocok untuk melepas dahaga.

Berbagai macam cake tersedia disini (sumber: intagram.com/maroon_cp)
          Harga yang ditawarkan pun tergolong murah, dengan uang Rp. 10.000 sampai Rp 25.000 kita sudah dapat menikmati kue cantik nan manis ini. Tidak rugi pastinya mengeluarkan beberapa lembar uang untuk memanjakan lidah. Maroon Cake & Pastry buka setiap hari dari pukul 16.00 sampai 19.00 kecuali pada hari Senin. Mulanya saya sempat berpikir apa tidak rugi sang pemilik toko kue dengan hanya membuka toko 5 jam sehari, ternyata saya salah. Berawal dari instagram, sekarang pemilik toko ini bisa meraup 30 juta perbulannya, benar-benar usaha manis yang berbuah manis juga ya. Dan yang lebih membuat saya kaget lagi, pemilik usaha ini masih sangat muda, kepala dua. Ini nih yang membuktikan kata-kata “jika ada kemauan disitu ada jalan”.

Cheesecake pesanan saya (sumber: dokumen pribadi)

          Pesanan saya datang, memang tidak ada yang istimewa dari bungkusan yang saya terima ini, tapi bila membayangkan rasanya saya sudah sangat puas. Sudah terngiang-ngiang dikepala lelehan keju nikmat dan saus stroberi menggoda yang sebentar lagi bisa saya makan sepuasnya. Buat penggila penganan lucu nan manis seperti saya, sangat direkomendasikan mampir kesini.

Titik Nol Banda Aceh yang Terlupakan

Siapa yang tau letak titik nol Indonesia? Pasti semua orang akan mengacungkan jari untuk menjawab, bahkan anak TK (taman kanak-kanak) sekalipun sangat mengenal titik nol Indonesia. Tetapi siapa diantara kalian yang tau dimana titik nol ibukota provinsi Aceh, Banda Aceh? Bahkan sebelum saya mengikuti salah satu kuis di sosial media, saya tidak tau jawabannya. Sangat disayangkan,  tempat paling bersejarah di Banda Aceh ini terlupakan begitu saja. Bahkan kawula muda yang otaknya masih sangat segar untuk diajak mengenal dan belajar sejarahpun lebih memilih berwisata dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya. Miris memang, tapi begitulah faktanya sekarang. Berbekal teman yang paling setia, “Om Google”, saya mencari artikel, buku dan juga catatan orang-orang didunia maya mengenai titik nol Banda Aceh.
          Titik nol km Banda Aceh terletak di Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh. Gampong ini terletak diantara Gampong jawa dan Gampong Peulanggahan. Disana terdapat sebuah prasasti yang menghadap kelaut lepas, tertulislan barisan kata dalam bahasa Aceh diatas prasasti yang tingginya tidak sampai satu meter tersebut. Di sinoe asai muasai mula jadi Kuta Banda Aceh, tempat geupeudong keurajeuen Aceh Darussalam le Soleutan Johansyah bak uroe phon puasa Ramadhan thon 601 Hijriah.” Atau dalam bahasa indonesia “Di sini cikal bakal Kota Banda Aceh, tempat awal mula Kerajaan Aceh Darussalam didirikan oleh Sultan Johansyah pada 1 Ramadhan 601 Hijriah.” Jika dikembalikan menurut perhitungan kalender masehi, prasasti tersebut di tulis tanggal 22 April tahun 1205. Prasasti ini berdiri dengan gagahnya diantara pepohonan dari famili pinaceae atau yang lebih kita kenal dengan pohon pinus. Prasasti ini pula yang menegaskan kota Banda Aceh bermula di gampong Pande 809 tahun yang lalu.

Prasati di Gampong Pande (sumber: atjehpost.com)

          Gampong (“kampung” dalam bahasa Indonesia) Pande merupakan bukti kejayaan Aceh di masa lampau. Di kampung inilah pertama kali Ali Mughayat Syah mendirikan kerajaan Aceh Darussalam, dilihat dari segi geografis wajar saja kampung ini sempat dijadikan Bandar pelabuhan yang megah. Gampong Pande terkenal dengan masyarakat pengrajin logam dan batu mulia, mungkin dari sinilah kampung ini diberi nama “Pande” (pandai). Tidak heran tempo hari ditemukan koin emas disana, penemuan koin ini juga sempat menghebohkan kota Banda Aceh dan sempat diliput oleh beberapa wartawan nasional. Gampong Pande sendiri beberapa kali disebut didalam prasasti dan hikayat, seperti hikayat Pocut Muhammad yang ditulis pada awal abad ke-18 Masehi dan juga prasasti Tamil yang dibuat pada akhir abad ke-13 Masehi. Jika saja kita mau mengkaji lebih dalam pasti sejarah gampong Pande ini bisa dijadikan skripsi atau thesis.

          Gampong Pande sempat tersapu tsunami pada Desember 2004 lalu. Mengingat lokasinya yang dipanggir laut, kampung ini menjadi daerah terparah yang terkena tsunami pada saat itu. Banyak sekali nisan bukti peninggalan kerajaan Aceh di masa lampau ikut rusak parah bahkan tercabut dan di pasang lagi tidak pada tempat yang semula. Bahkan sekarang pun gampong pande masih juga tergerus abrasi laut. Lagi-lagi sangat disayangkan, salah satu tempat paling bersejarah di Aceh akan hilang tersapu zaman. Bukti kejayaan Aceh dimasa lampau hilang begitu saja, bahkan anak cucu kita pun tidak punya kesempatan untuk melihat secara langsung dan mengenal sejarah leluhurnya. Padahal jika kita jeli dan mau terus berusaha menjaga situs sejarah ini, gampong Pande dapat dijadikan laboratorium sejarah yang pada tiap harinya bebas dikunjungi anak-anak sekolah dan para wisatawan dari seluruh dunia.
© 2012 Aneuk Dara Template designed by BlogSpot Design - Ngetik Dot Com